Simalungun, Sinarglobalnusantara.com-
Ada ada saja ulah Sahat Hasiholan Pakpahan S.Pd M.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 097352 dan Sekolah SMP Negeri 2 Dabuan Cincin Satu Atap (Satap) , tepatnya di Nagori Bangun Sordang, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.ulah oknum kasek ini pun telah mencoreng marwah Dinas Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun.
Diketahui,demi meloloskan Laporan Pertanggungjawaban pada penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sekolah yang dipimpinnya,Sahat Hasiholan Pakpahan diduga palsukan Tanda Tangan Ketua Komite Sekolah,hal ini langsung diungkapkan Sakti Feriandi Saragih selaku ketua Komite.”Selama pak Sahat Hasiholan Pakpahan menjabat kurang lebih selama 3 tahun,saya tidak pernah menanda tangani apa pun yang terkait dengan Dana BOS,baik itu LPJ dan SPJ saya tidak pernah tahu,Komite juga jarang dilibatkan didalam setiap kegiatan Sekolah,bahkan rapat tahunan yang seharusnya dilakukan pun tidak pernah terjadi, menurut saya bedalah Kepsek ini dengan yang sebelumnya, selalu melakukan komunikasi terkait pengelolaan dana BOS sedangkan Kepsek sekarang gak pernah lah”,tandasnya.
Diungkapkan Sakti Saragih, ada beberapa hal karakter Sahat Hasiholan Pakpahan yang tidak terpuji selaku kepala sekolah;
1. Sahat Hasiholan Pakpahan tidak mau bermasyarakat baik dalam acara Suka maupun Duka.
2. Tidak ada kepedulian dengan keadaan sekolah baik dengan keadaan ruang belajar siswa dan lingkungan sekolah (Sapta Pesona).
3. Dalam pengelolaan Dana BOS tidak ada melibatkan Komite sekolah dan masyarakat yang mewakili wali murid ( Tidak transparan)
4. Sering tidak hadir dalam melaksanakan tugas Sekolah
Masyarakat menilai dan merasakan sifat Kasek yang angkuh dan sombong.
5.Stempel Komite Sekolah dan tanda tangan Komite dipalsukan Kasek untuk keperluan kerjanya.
6.Diduga agar bisa berkuasa sendiri di sekolah SATAP ini, Kasek menyetujui perpindahan para guru PNS yang sebelumnya mengajar di sekolah tersebut.
Terkait informasi pemalsuan tanda tangan dan stempel Komite ,Kepala Sekolah SATAP SDN 097352 dan SMP Negeri 2 Dabuan Cincin Sahat Hasiholan Pakpahan S.Pd M.Pd ketika dikonfirmasi membantah hal tersebut” Tidak benar pak. Trims ,Itu semua sudah di jelaskan pak,kami pihak Sekolah juga guru, operator sekolah dan Korwil, Kepala Desa , pihak Kecamatan dan ketua K3S Ujung Padang serta Komite dan seluruh orang tua siswa sudah pertemuan dan menclearkan masalah ini.demikian pak.trims untuk kerjasamanya”. Tulis Kasek melalui pesan WhatsApp pada hari Senin (10/06/2024).
Namun sebelumnya,salah seorang yang mengaku bermarga Samosir yang ditemui sekitaran sekolah dan ternyata pensiunan guru di Sekolah tersebut ternyata sangat kecewa dan menyayangkan sikap Kepala Sekolah Sahat Hasiholan Pakpahan,dengan meneteskan air mata ia menurunkan banyak perubahan Sekolah ke arah yang kurang baik,menurutnya keadaan sekolah tersebut sudah amburadul,” Sebelumnya saya adalah salah satu yang menghias sekolah ini dengan lukisan – lukisan tangan saya sendiri.Saya adalah orang seni sehingga saya luangkan waktu untuk menghias sekolah dengan lukisan saya, namun saat ini keadaan sekolah sudah tak seindah dulu,”ucapnya serta meneteskan airmata kesedihan.
Untuk itu masyarakat berharap agar Dinas terkait khususnya Inspektorat dan Instansi terkait lainnya segera melakukan audit penggunaan anggaran Dana BOS Sekolah SATAP Dabuan Cincin, perlu diketahui bersama Sekolah SATAP ( Satu Atap) merupakan solusi bagi pendidikan di daerah kepulauan dan daerah terdepan, terluar, dan tertinggal, sehingga mungkin jarang terpantau.jadi sudah selayaknya Sekolah tersebut perlu perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Simalungun.(SGN/AS/TS).
Discussion about this post