Bogor, Sinarglobalnusantara.com-
Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem dan peningkatan curah hujan yang diperkirakan terjadi di wilayah Kabupaten Bogor pada akhir tahun ini. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap Surat Keputusan Gubernur nomor 360/Kep.626-BPBD/2025 tentang Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Banjir Bandang, Cuaca Ekstrem, Gelombang Ekstrem dan Abrasi, serta Tanah Longsor di Provinsi Jawa Barat Tahun 2025/2026.
Musim penghujan di Kabupaten Bogor seringkali membawa risiko gangguan terhadap pengaliran air bersih, terutama akibat tingginya tingkat kekeruhan air baku dan potensi longsor yang dapat merusak pipa distribusi. Menanggapi hal ini, Direktur Umum Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Abdul Somad, menjelaskan langkah-langkah mitigasi teknis dan non-teknis yang telah disiapkan untuk menjaga kontinuitas pelayanan air bersih kepada pelanggan.
Mitigasi Teknis yang Disiapkan
1. Pemantauan Intensif: Perumda akan melakukan pemantauan debit dan kualitas air baku secara intensif di hulu sungai, khususnya Sungai Ciliwung dengan berkoordinasi bersama pos jaga di Bendungan Katulampa, serta Sungai Cileungsi melalui koordinasi dengan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C). Tujuannya adalah memberikan peringatan dini terkait potensi banjir, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengambil langkah antisipasi lebih awal dengan memaksimalkan pasokan air di reservoir.
2. Penyediaan Cadangan: Perusahaan telah menyiapkan bahan kimia, pompa, dan genset cadangan yang akan ditempatkan di area-area yang rawan gangguan.
3. Peningkatan Frekuensi Pembersihan: Frekuensi pembersihan reservoir, bak pengendapan, dan saringan cepat akan ditingkatkan sesuai dengan tingkat kekeruhan air akibat hujan lebat.
Mitigasi Non-Teknis yang Dilakukan
1. Komunikasi Publik: Peningkatan komunikasi publik akan dilakukan melalui berbagai saluran, termasuk media sosial, situs resmi, dan aplikasi myKahuripan. Tujuannya adalah memastikan pelanggan mendapatkan informasi yang cepat dan akurat jika terjadi gangguan.
2. Tim Tanggap Darurat: Pembentukan tim tanggap darurat internal yang siaga 24 jam untuk merespons keluhan pelanggan, melakukan perbaikan di lapangan, dan mengirimkan bantuan tangki air bersih jika diperlukan.
3. Edukasi Pelanggan: Edukasi kepada pelanggan mengenai pentingnya penghematan air di rumah tangga selama periode potensi gangguan, termasuk imbauan untuk menampung air bersih secukupnya.
“Cuaca ekstrem di Kabupaten Bogor merupakan tantangan tahunan, dan terkadang gangguan pengaliran akibat bencana atau faktor alam tidak dapat dihindari. Namun, kami berkomitmen untuk sesegera mungkin menormalisasikan pengaliran pasca gangguan dan memberikan informasi secepat mungkin apabila terjadi gangguan,” ujar Abdul Somad.
Abdul Somad menambahkan bahwa langkah-langkah mitigasi ini adalah bagian dari upaya antisipasi untuk meminimalkan kerugian yang mungkin timbul, baik bagi perusahaan maupun pelanggan.
Dengan langkah mitigasi yang komprehensif ini, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan berupaya untuk menjaga keamanan pasokan air bersih bagi lebih dari 200 ribu pelanggan di Kabupaten Bogor. Perumda juga mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga sumber air dengan tidak membuang sampah ke sungai, meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, dan tetap tenang jika terjadi penyesuaian pengaliran air akibat faktor alam.
Untuk informasi lebih lanjut terkait gangguan terkini, pelanggan dapat mengakses situs resmi www.tirtakahuripan.co.id atau aplikasi myKahuripan. Masyarakat juga dapat melaporkan kebocoran pipa air bersih melalui Call Center 1500-862 atau WhatsApp 0821-1996-9008.(SGN/Yunarson)











































Discussion about this post