Simalungun, Sinarglobalnusantara.com-
Berdasarkan hasil investigasi lapangan yang dilakukan pada hari Selasa (19/08/2025) menguak sebuah potret buram pengelolaan areal Tanaman Belum Menghasilkan (TBM 1) di Afdeling ll, Milik PTPN IV Regional ll Unit Kebun Tonduhan.
Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa terdapat kegagalan serius dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan TBM yang semestinya menjadi fondasi penting bagi produktivitas jangka panjang perusahaan.
Berdasarkan pengamatan dan dokumentasi yang dilakukan, muncul pertanyaan besar: Apakah ini hasil dari kelalaian manajerial, apakah para pimpinan kebun Tonduhan seperti Manajer dan Asisten Kepala hingga Asisten Afdeling terlena dengan kursi empuk dan fasilitas mewah yang diberikan PTPN IV PalmCo, sehingga lupa tugas dan tanggung jawabnya masing masing, atau ada dugaan kuat bahwa anggaran perawatan TBM telah diselewengkan.
Fakta dilapangan bedasarkan hasil investigasi ditemukan sejumlah kebobrokan pada perawatan tanaman sawit:
1. Tanaman Tidak Dirawat dengan Baik.
Kegiatan pemeliharaan dasar seperti penyiangan, pemupukan, atau pengendalian gulma tidak dilakukan sesuai standar operasional. Tanaman tampak tidak terurus, mencerminkan absennya kontrol lapangan.
2. Gulma Mendominasi Areal TBM.
Gulma tumbuh subur dan menutupi sebagian besar area tanam, menciptakan kompetisi unsur hara dan cahaya yang menghambat pertumbuhan tanaman utama.
3. Serangan Hama Ternak Liar.
Banyak pokok TBM mengalami kerusakan akibat aktivitas babi liar, yang tidak ditanggulangi secara sistematis. Ini menandakan lemahnya sistem perlindungan tanaman.
4. Gangguan dari Ternak Sapi.
Jejak aktivitas sapi yang berkeliaran bebas di areal TBM terlihat jelas. Guludan rusak, tanaman muda patah, dan tidak ada upaya nyata untuk mencegah hal ini.
5. Pertumbuhan Kerdil dan Lambat
Mayoritas tanaman menunjukkan pertumbuhan tidak normal—kondisi stagnan, ukuran kerdil, dan minim perkembangan tunas.
6. Daun Menguning
Gejala ini mengindikasikan kekurangan unsur hara akibat minimnya pemupukan dan kurangnya intervensi teknis di lapangan.
7. Tumbuhnya Anakan Kayu dan Sawit Liar
Ketidakteraturan dalam penataan areal terbukti dengan tumbuhnya anakan kayu dan sawit liar secara tidak terkendali, mengganggu pola tanam dan potensi produksi.
8. Piringan Tidak Dibersihkan
Piringan tanaman, yang seharusnya menjadi ruang bersih untuk pemupukan dan kontrol hama, dibiarkan tertutup gulma dan kotoran ternak babi.
Parahnya, disekitar TBM pun bisa berdiri kokoh beberapa kandang babi dengan memiliki akses bebas ke area HGU PTPN IV.kondisi ini pun tentu bisa terjadi karena pembiaran pihak manajemen
Kerugian dan Dampak Jangka Panjang:
Jika dilihat dari kondisi tanaman, maka dipastikan kerugian finansial dari perusahaan,anggaran pemeliharaan TBM diduga tidak termanfaatkan sebagaimana mestinya. Biaya dikeluarkan, namun hasil tidak tampak.Hal ini tentu mengancam produksi bila dibiarkan, kebun akan mengalami kegagalan panen dan tidak mencapai produksi di masa depan, dan nilai investasi pada areal TBM akan hilang. Kondisi ini mencoreng nama PTPN IV PalmCo dan menciptakan preseden buruk bagi perusahaan.
Terkait temuan dilapangan, Manajer PTPN IV Kebun Tonduhan Andy S Limbong ketika dikonfirmasi dengan mengirimkan sejumlah dokumentasi investigasi dilapangan pada Rabu (20/08/2025) melalui pesan aplikasi WhatsApp sekira pukul 10:00 WIB belum memberikan keterangan.Namun Manajer seperti lempar bola terhadap bawahannya “Koordinasi dengan askep bang saya sedang zoom”, Tulis Manajer.Sama halnya dengan Asisten Kepala Kebun Tonduhan Andi Purba hingga pukul 11:00WIB belum memberikan tanggapan terkait konfirmasi yang dikirim melalui pesan WhatsApp hingga berita ini diteruskan ke meja redaksi.
Namun terkait temuan ini tidak sekadar soal kelalaian teknis. Ada indikasi kuat bahwa terjadi penyimpangan anggaran, atau paling tidak, kelalaian manajerial yang sangat serius. Apakah dana perawatan hanya “tersalurkan” di atas kertas, atau apakah pimpinan terlalu nyaman di balik meja tanpa melihat langsung kondisi kebun.kenyataannya TBM di tepi jalan kondisinya cukup bagus dan terawat, diyakini inilah menjadi bahan laporan kepada pimpinan direksi PTPN IV. kenyataan pahit ini mendesak untuk dijawab melalui audit menyeluruh dan investigasi internal yang jujur serta transparan dari manajemen PTPN lV PalmCo.
Direksi PTPN IB PalmCo dibawah kepemimpinan Jatmiko Santoso diminta segera evaluasi menyeluruh, penertiban areal, penegakan tanggung jawab, dan bila perlu untuk memastikan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang maka jajaran direksi dinilai perlu lakukan pelaporan kepada pihak berwenang agar menjadi pembelajaran dan motivasi pada pejabat lainnya untuk betul betul melaksanakan tanggung jawab dilapangan.(SGN /R01/MP)
Discussion about this post