Simalungun, Sinarglobalnusantara.com-
Aktivis media sosial, Silverius Bangun, melontarkan tudingan keras terhadap Ketua DPRD Kabupaten Simalungun, Sugiarto SE, atas dugaan mendegradasi Bupati Simalungun, Dr. H. Anton Achmad Saragih, demi kepentingan popularitas pribadi. Tudingan ini disampaikan Silverius melalui akun Facebook pribadinya yang kemudian memicu perdebatan di kalangan warganet.
Dalam unggahannya, Silverius menuliskan bahwa Bupati Simalungun sebenarnya mendukung pemekaran wilayah Simalungun. Namun, ia menilai bahwa bupati tidak suka mencuri momen atau memanfaatkan isu tersebut untuk kepentingan pribadi.
Tudingan ini muncul setelah beredar postingan di TikTok dari Forum Simalungun Hataran yang menyatakan bahwa Bupati Simalungun Anton Ahmad Saragih belum bersedia menerima audiensi dari panitia pemekaran kabupaten. Sugiarto sendiri, dalam pernyataannya di unggahan Forum Simalungun Hataran menyebutkan bahwa tim pemekaran Kabupaten Simalungun sebenarnya sudah terbentuk, namun belum bisa audiensi dengan Bupati Simalungun.Sugiarti tidak tahu alasannya, tapi sebagai Ketua DPRD, Sugiarto menegaskan mendukung penuh pemekaran Simalungun.
Silverius kemudian mempertanyakan dasar pembentukan panitia pemekaran tersebut, termasuk nomor dan isi Peraturan Daerah (Perda) yang menjadi landasan hukumnya. Ia menilai bahwa tindakan Ketua DPRD yang terkesan mendegradasi bupati demi popularitas pribadi adalah tindakan yang tidak elok.
Di akhir tulisannya, Silverius menyapa Ketua DPRD Simalungun dengan nada sindiran, “Selamat malam Bapak Ketua DPRD Simalungun, Salam Pokir, Salam Pola Pikir.” Unggahan ini kemudian ditutup dengan tagar #pemekaran dan #simalungun.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Sugiarto SE terkait tudingan yang dilayangkan oleh Silverius Bangun. Isu pemekaran Kabupaten Simalungun sendiri masih menjadi topik hangat di kalangan masyarakat, dengan berbagai pendapat pro dan kontra yang terus bermunculan.
Terkait tudingan yang di lontarkan kepada ketua DPRD Kabupaten Simalungun, wartawan coba melakukan konfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Kamis (16/10/2025), namun hingga berita ini diterbitkan Sugiarto belum memberikan keterangan, pesan yang dikirim di 2 nomor milik Sugiarto masih centang satu hingga berita ini diterbitkan.(SGN/R01)
Discussion about this post