Simalungun, Sinarglobalnusantara.com-
Sebuah perjalanan keluarga dari Wakil Pemimpin Redaksi media Sinar Global Nusantara yang seharusnya tenang, mendadak berubah mencekam di jalan umum Nagori Buntu turunan, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Kamis, 9 Oktober 2025, sekitar pukul 13.00 WIB. Ardi Sirait ST, bersama keluarga diduga menjadi korban kebrutalan J Sitorus. Insiden yang kuat diduga terkait dendam lama atas liputan investigatif mengenai galian C ilegal milik orang tua JS di Nagori Buntu Turunan, Kecamatan Hatonduhan, Simalungun.
Berdasarkan keterangan korban kepada wartawan saat membuat laporan di Polsek Tanah Jawa pada Kamis (09/10/2025), kengerian dimulai saat mobil korban, yang tengah membawa istri dan kedua putrinya, nyaris disenggol truk yang dikemudikan J Sitorus, hal tersebut pun diduga korban dilakukan ada unsur kesengajaan, merasa keselamatan keluarganya terancam, korban menghentikan mobilnya dan memberanikan diri keluar untuk meminta penjelasan.
Alih-alih mendapat permintaan maaf, Jurnalis yang selalu aktif di media sosial ini justru disambut makian kasar dan tantangan berkelahi dari J Sitorus. Kontxx kau, main kita!” hardik Jonathan, memprovokasi pertikaian di hadapan anak-anak korban. Korban membalas provokasi tersebut, dan perdebatan sengit itu dengan cepat memanas.
J Sitorus secara agresif menghampiri korban, menghentakkan bahunya ke dada. Korban, merasa diserang korban membalas dengan gerakan serupa, namun respons Jonathan jauh lebih brutal. Tanpa peringatan, tangan kanan Jonathan melayang keras, menghantam bagian atas kepala korban sebelah kiri. Pukulan telak itu sontak menyebabkan bengkak parah, meninggalkan jejak kekerasan fisik yang nyata.
Korban berusaha membela diri ingin membalas, namun istrinya dengan sigap menahan, mencegah eskalasi kekerasan lebih lanjut. Di tengah kericuhan, J Sitorus melontarkan ancaman mengerikan: “Saya dendam ke kau!”
Dengan syok dan terluka, korban bersama keluarganya segera melarikan diri dari lokasi kejadian. Mereka langsung menuju Polsek Tanah Jawa, Resor Simalungun untuk melaporkan tindakan kriminal ini. Polisi kemudian mengarahkan korban untuk segera menjalani visum di Puskesmas Tanah Jawa, mengumpulkan bukti fisik atas penganiayaan yang dialaminya.
Korban meyakini, insiden brutal ini adalah puncak dari dendam lama. Tiga tahun silam, liputan investigatifnya mengungkap praktik galian C ilegal milik orang tua J Sitorus, yang berujung pada penutupan permanen oleh Aparat Penegak Hukum (APH) Simalungun. Motif balas dendam ini tentu menjadi sorotan utama dalam kasus ini.
Kini, kasus penganiayaan dengan dugaan motif balas dendam ini berada di tangan Polsek Tanah Jawa.”Saya berharap bisa mendapat keadilan melalui Polsek Tanah Jawa ini pak, hingga kini saya dan keluarga terutama anak dan istri saya sangat trauma, apalagi saya masih terasa mual dan pusing akibat benturan di kepala, kalau dia (terduka pelaku=Red) dendam, ya langsung sama saya ajah, jangan melibatkan anak anak saya”ujar Ardi Sirait.
Ardi pun berharap penegakan hukum yang tegas dan transparan, memastikan keadilan ditegakkan bagi dia dan keluarganya,”Sudah beberapa kali dia seperti mengancam ingin membunuh saya dengan cara menabrakkan mobil Truk nya,saya agak bersabar,namun semalam anak anak saya ada di mobil makannya saya coba ingin kasih peringatan, namun malah dia pukul saya, akhirnya kami buat laporan dengan harapan memberikan efek jera bagi terduga pelaku”, Tandasnya sembari menunjukkan Surat Tanda Terima Laporan nomor STTL/371/IX/2025/SU/Simal Sek T Jawa.(SGN/Pasaribu)
Discussion about this post