Labuhanbatu, Sinarglobalnusantara.com-
Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Rantauprapat diduga melakukan pelelangan sepihak atas sebuah rumah besar di Kampung Baru, Kecamatan Rantauprapat, Kabupaten Labuhan Batu, Sumut. Buntutnya sang ahli waris membuat pengaduan melalui aplikasi portal perlindungan konsumen (APPK), Labuhanbatu, Senin (28/7/2025).
Setelah mendapat respon dari APPK, ternyata sisa hutang pokok hanya tinggal 13.461.981. Salah satu ahli waris bernama Ahmad Rivai Hasibuan terkejut melihat surat dari APPK yang dikirimkan melalui POS.
“Saya sangat terkejut membaca surat yang dikirimkan pihak APPK, ternyata hanya tinggal 13 jutaan lagi sisa hutang pokoknya,” ucap Ahmad Rivai.
Lanjutnya, Ahmad Rivai Hasibuan mengatakan pernah meminta salinan kontrak perjanjian peminjaman dan history pembayaran langsung ke pihak BRI Cabang Rantauprapat namun tidak diberikan dengan alasan harus orang tua langsung yang datang.
“Saya berulang kali datang ke BRI sampai melakukan aksi demonstrasi bersama-sama SAPMA IPK Labuhanbatu untuk mempertanyakan terkait kejelasan alasan bisa dilelang dan meminta kontrak perjanjian peminjaman, namun tidak pernah diberikan, BRI beralasan harus ibu saya yang datang, sedangkan ibu saya saat ini sudah berumur 75 tahun, sulit untuk keluar rumah,” ucap Ahmad Rivai Hasibuan.
Secara singkat terjadinya kasus ini, bermula saat Ahmad Rivai Hasibuan didatangi orang yang mengaku pemenang lelang, orang tersebut menawarkan kepada Ahmad Rivai Hasibuan uang sebesar 50 Juta untuk keluar dari rumah tempat dirinya dibesarkan.
Setelah ditelusuri, ternyata benar memang almarhum ayah dari Ahmad Rivai Hasibuan, menjadikan surat rumah menjadi agunan, namun setelah proses peminjaman, almarhum meninggal dunia, setelah setahun sejak meninggal dunia, pihak BRI mendatangi rumah untuk menerangkan bahwasanya sisa peminjaman tersebut dilanjutkan ahli waris, tetapi disaat perjanjian tersebut hanya 2 dari 4 ahli waris yang mengetahui, walaupun begitu 2 ahli waris yang mengetahui tetap membayar sisa angsuran nya, tetapi kerena turun nya perekonomian, sehingga kredit macat.
“Iya benar, setalah ayah meninggal, kami didatangi pihak BRI untuk melanjutkan sisa pembayaran rumah, saya sebagai Abang tertua selama itu saya terus yang membayarkan nya, tetapi ekonomi agak menurun sehingga terjadi angsuran menunggak,” ucap Ahmad Khairul Hasibuan, Abang pertama Ahmad Rivai.
Dalam perkara ini ada 4 anak dan 1 ibu menjadi Ahli waris berdasarkan dari surat yang dikeluarkan kelurahan yaitu ibu Rismiani Ritonga, anak pertama Ahmad Khairul Hasibuan, anak kedua Ahmad Rivai Hasibuan, anak ketiga Ahmad Amri Hasibuan dan anak keempat Indra Wahyudi Hasibuan.
Jansen Nainggolan, selaku yang dipercayakan keluarga Ahmad Rivai Hasibuan juga geram ketika melihat surat hasil pengaduan tersebut.”Kami pernah diundang keatas gedung BRI Cabang Rantauprapat setelah melakukan aksi demonstrasi, yang saya ingat bahwasanya pihak yang di percaya menemui kami mengatakan sisa hutang yang belum di bayarkan hampir 700 juta, namun fakta dari surat balasan itu jauh dari yang pernah disebutkan,” ujar Jansen Nainggolan.
Jansen juga menambahkan saat diundang ke kantor BRI cabang Rantauprapat, setelah aksi demo yang lakukan, “Kami menanyakan apakah agunan itu bisa di agunan tampa diketahui ahli waris dan ternyata tidak boleh dilakukan pelelangan dilakukan pihak BRI cabang Rantauprapat, itu diucapkan Pihak Bank BRI berinisial Jon Mewakili kacab Bank BRI dan pak juga mengatakan bahwa pelelang tersebut Cacat Administrasi” ujarnya Jansen Nainggolan.
Maka berdasarkan surat hasil pengaduan ke APPK, Ahmad Rivai akan menempuh jalur hukum, Ahmad Rivai Hasibuan juga mengatakan dahulu dirinya sudah menyatakan kepada pihak BRI Siap melunasi sisa hutang yang perlu dibayarkan.
“Sebenarnya saat kami di undang ke kantor BRI cabang Rantauprapat, setelah aksi demo yang kami lakukan, saya mengatakan berapa sisa hutangnya biar saya bayarkan, namun tak ada satu pun yang bisa menjawabnya,” Tutup Ahmad Rivai Hasibuan.
Sementara, Pimpinan Cabang BRI Rantauprapat saat di konfirmasi tidak ada ditempat, pihak security mengatakan pimpinan sedang ada tugas dilapangan.”Pimpinan tidak ada bang, yang menangani sedang dilapangan,” ujar security Bank BRI Cabang Rantauprapat itu. (SGN/Bana)
Discussion about this post