Bogor, Sinarglobalnusantara.com-
Di tengah tantangan global ketahanan pangan dan fluktuasi ekonomi daerah, Kabupaten Bogor tahun 2025 menunjukkan bahwa sinergi antar pihak bukan hanya kata-kata belaka—melainkan kunci untuk mengubah sektor pertanian menjadi tulang punggung pembangunan yang tangguh dan berkelanjutan. Setiap langkah yang diambil oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) tidak berdiri sendiri, melainkan disokong oleh kolaborasi erat antara kelompok tani, pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat.
Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Entis Sutisna S.Pd., MM, bahwa saat ini Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor melaksanakan berbagai upaya strategis antara lain peningkatan produksi, mekanisasi pertanian, hingga modernisasi penyuluhan dan digitalisasi pelayanan publik. Hal ini menjadi momentum penting bagi sektor pertanian Kabupaten Bogor dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung prioritas pembangunan daerah.
Sejumlah kegiatan unggulan dilaksanakan secara kolaboratif antar berbagai instansi meliputi kelompok tani, perangkat daerah lintas sektoral, pemerintah Provinsi Jawa Barat, maupun pemerintah pusat khususnya Kementerian Pertanian RI. Periode 2025 menjadi sinergi bagi Distanhorbun dalam mendorong transformasi digital pertanian, peningkatan indeks pertanaman, stabilisasi pasokan pangan, serta pencapaian berbagai prestasi baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi. Hal ini diimplementasikan melalui pelaksanaan panen raya padi, gerakan tanam cabai, penguatan dukungan alat mesin pertanian bagi kelompok tani serta perolehan prestasi/penghargaan.
Panen Cabai di Kebun Edukasi Inflasi
Awal tahun 2025 ditandai dengan kegiatan Panen Cabai di Kebun Edukasi Inflasi Distanhorbun. Kebun percontohan yang ditanam sejak Oktober 2024 tersebut menjadi salah satu strategi Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mendukung pengendalian inflasi. Melalui kebun edukasi ini, pemerintah ingin memberikan contoh praktik budidaya cabai yang tepat, menggunakan bibit unggul, pemupukan berimbang, serta penanganan hama terpadu sehingga masyarakat dapat meniru dan mengembangkannya secara mandiri, hal ini ditunjukkan pada gambar 1.

Kepala Distanhorbun, Entis Sutisna, menjelaskan bahwa Kabupaten Bogor memiliki potensi hortikultura yang besar. Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Distanhorbun menyalurkan bantuan paket cabai dan mulsa untuk 12 kelompok tani dengan total cakupan 60 hektar serta memperkuat pendampingan penyuluhan pada tahun 2025. Kebun Edukasi Inflasi juga ditanami komoditas lain seperti padi varietas inpari, jagung, sayuran semusim, ubi Cilembu, hingga tanaman buah dalam pot sebagai model teknologi budidaya bagi masyarakat dan petani.
Panen Raya Padi Yang Optiimal
Selain komoditas hortikultura, sektor tanaman pangan terutama komoditas padi menunjukkan perkembangan yang positif. Hal ini ditegaskan melalui kegiatan Panen Raya Padi pada 8 Mei 2025 di Desa Sibanteng Kecamatan Leuwisadeng, yang menjadi bagian dari rencana aksi 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Bogor. Bupati dan Wakil Bupati turun langsung memanen padi varietas Inpari 32 dan Inpari 48 di lahan seluas 50 hektar yang digarap oleh dua kelompok tani. Produktivitas rata-rata mencapai 8,26 ton per hektar, angka yang menunjukkan peningkatan signifikan dibanding musim sebelumnya.
Sementara itu, Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menekankan bahwa perlindungan terhadap petani, penyediaan sarana produksi, kepastian tata ruang, serta pendampingan penyuluh merupakan pondasi penting menjaga keberlanjutan sektor pertanian. Adapun kegiatan panen raya padi ditunjukkan pada gambar 2.

Pada kesempatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Distanhorbun juga menyerahkan berbagai bantuan sarana dan prasarana pertanian berupa traktor, power thresher, kultivator, hand sprayer, pompa air, serta benih unggul untuk mendukung 4.398 hektar lahan sawah. Pemerintah juga memfasilitasi pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi usaha tani, dam parit, irigasi perpipaan, jalan usaha tani, hingga pembangunan greenhouse. Seluruh bantuan ini diarahkan untuk memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan indeks pertanaman, dan mendukung keberlanjutan pertanian di Kabupaten Bogor.
Mekanisme dan Penguatan Kelembagaan
Distanhorbun melalui UPT mekanisasi pertanian meningkatkan layanan pemeliharaan dan perbaikan alsintan, pendampingan perbengkelan, serta penguatan kelembagaan Unit Pelaksana Jasa Alsintan (UPJA). Selain itu, peningkatan kapasitas petani dan penyuluh dilakukan melalui sekolah lapang dan diseminasi teknologi di berbagai kecamatan dengan pendekatan partisipatif agar petani mampu mengadopsi teknologi budidaya sesuai kondisi lokal, hal ini ditunjukkan pada gambar 3.

Gerakan Tanam Cabai Untuk Pengelolaan Inflasi
Adapun langkah konkret dalam menekan inflasi daerah, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Distanhorbun melaksanakan Gerakan Tanam Cabai pada tanggal 15 Desember 2025, bertempat di Kelompok Tani Biotani, Desa Cikopomayak, Kecamatan Jasinga. Gerakan tanam cabai bertujuan meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman cabai, mengurangi fluktuasi harga cabai yang sering menjadi pemicu inflasi daerah, meningkatkan partisipasi dan kapasitas kelompok tani serta pelaku usaha dalam penyediaan bibit, pemeliharaan, dan pascapanen cabai, serta mendukung Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi daerah, hal ini ditunjukkan pada gambar 4.

Lebih lanjut, gerakan tanam cabai tahun 2025 menargetkan pengembangan kawasan cabai seluas 280 hektar yang tersebar di 23 kecamatan, meliputi cabai keriting, cabai merah besar, dan cabai rawit. Program ini didukung dengan penyaluran berbagai bantuan sarana dan prasarana pertanian, antara lain benih dan bibit cabai, pupuk hayati cair dan pupuk organik remah, serta alat dan mesin pertanian seperti traktor, kultivator, pompa air, dan power thresher. Selain itu, pemerintah Kabupaten Bogor melalui Distanhorbun juga memfasilitasi pembangunan dan rehabilitasi prasarana pertanian berupa jaringan irigasi usaha tani, jalan usaha tani, dam parit, serta bangunan pendukung lainnya. Melalui pendekatan terpadu dari hulu hingga hilir, diharapkan produktivitas cabai dapat meningkat secara berkelanjutan dan hasil panen petani memiliki kualitas serta nilai tambah yang lebih baik.
Dalam sambutan Bupati Bogor yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Administrasi dan Keuangan, Mustakim, ditegaskan bahwa keberhasilan gerakan tanam cabai tidak hanya diukur dari proses tanam, tetapi dari keberlanjutan pendampingan hingga panen dan pemasaran hasil. “Ketika petani kuat, pangan kita aman. Ketika pangan aman, masyarakat kita sejahtera”, menjadi pesan kunci yang menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mewujudkan ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi daerah melalui sektor pertanian.
Prestasi Gemilang di Tingkat Kabupaten dan Provinsi
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bogor mencatatkan berbagai prestasi atau penghargaan tingkat Kabupaten/Kota maupun Provinsi di tahun 2025. Prestasi yang diperoleh di tingkat Kabupaten melalui ajang penilaian penyuluh, petani, kelompok tani, dan kelembagaan penyuluhan. Penyuluh ASN Teladan diraih oleh Muhammad Ilsyad Hawari, A.Md sebagai peringkat pertama, diikuti Kris Hendayani, SP dan Lilis Siti Mulyati; sementara penyuluh swadaya teladan dimenangkan Saefudin, Ruslan, SH, dan Altayani. Lomba Inovasi Penyuluhan Pertanian Aparatur menempatkan Nanang, S.T.P. sebagai juara pertama, disusul Anton Syatoto, S.Pt dan Andriana, SST.
Pada kategori petani milenial hortikultura, Asep Andi meraih peringkat pertama, disusul Anisa Halimatu Sadiah dan Hikmatullah; sedangkan kategori perkebunan dimenangkan Hudri Supriadi, Kusmadi, dan Ahmad Mulyadin. Selain itu, sejumlah kelembagaan seperti BPP Wilayah XI, XIII, dan IV, Gapoktan Mekar Saliuyu, Gapoktan Mekar Tani, dan Gapoktan Maju Jaya, serta Posluhdes Benteng, Sukaresmi, dan Tenjo juga berhasil masuk tiga besar pada kategori masing-masing, hal ini menegaskan konsistensi Distanhorbun dalam mendorong kapasitas SDM dan kelembagaan pertanian di tingkat kecamatan dan desa.
Selain di tingkat Kabupaten/Kota, sektor pertanian Kabupaten Bogor kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat Provinsi Jawa Barat melalui ajang Penghargaan Insan Pertanian Berprestasi yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada 13 November 2025 di Kebun Istimewa Kabupaten Purwakarta. Kabupaten Bogor berhasil meraih tujuh penghargaan strategis, yaitu: BPP Wilayah V sebagai Juara I kategori Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Berprestasi; Gapoktan Benteng Makmur sebagai Juara I kategori Gabungan Kelompok Tani Berprestasi; Saudara Abror meraih Juara II kategori Apresiasi Regenerasi Petani Inovatif dan Berdaya Saing Tanaman Hortikultura; Saudara Supardi meraih Juara II kategori Apresiasi Regenerasi Petani Inovatif dan Berdaya Saing Tanaman Pangan; serta Saudara Mad Enoh yang meraih Juara II kategori Petani Berprestasi Tingkat Provinsi.
Puncaknya, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor (Distanhorbun) dinobatkan sebagai Juara Umum Penghargaan Insan Pertanian Berprestasi Provinsi Jawa Barat Tahun 2025, menjadikan Kabupaten Bogor sebagai salah satu daerah dengan kontribusi dan capaian terbaik pada pembangunan pertanian tingkat provinsi. Selain itu, Distanhorbun juga meraih penghargaan Juara I pada Festival Hortikultura untuk kategori lomba stand pameran, hal ini ditunjukkan pada gambar 5.

Keseluruhan rangkaian kegiatan Distanhorbun pada tahun 2025 mencerminkan dinamika positif sektor pertanian Kabupaten Bogor. Mulai dari pengendalian inflasi melalui gerakan tanam dan panen cabai, panen raya padi yang meningkatkan semangat petani, penyaluran bantuan alsintan yang memperkuat produksi, hingga diseminasi teknologi dan modernisasi penyuluhan—semuanya menjadi bagian dari strategi daerah dalam mewujudkan pertanian yang adaptif, produktif, dan berkelanjutan.
Dengan kolaborasi yang terus diperkuat, Kabupaten Bogor tidak hanya mencapai prestasi gemilang di tahun 2025, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk masa depan pertanian yang lebih cerdas, mandiri, dan mampu menjawab kebutuhan pangan masyarakat. Pesan “ketika petani kuat, pangan aman, masyarakat sejahtera” tidak lagi hanya harapan—melainkan realitas yang terus digarap bersama setiap hari.
Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Distanhorbun berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi dan memperkuat program strategis daerah demi menjaga stabilitas ketersediaan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani yang sejalan dengan visi misi Kabupaten Bogor yaitu “Kabupaten Bogor Maju, Sejahtera, Istimewa dan Gemilang, Berlandaskan Iman dan Takwa.” (SGN/Yunarson)












































Discussion about this post