Samosir, Sinarglobalnusantara.com-
Asal percaya saja dan di imani oleh umat manusia,maka sebenarnya rejeki sudah diatur oleh Tuhan Yang Mahakuasa, sehingga tidak perlu risau akan porsi masing-masing, sehingga manusia sebenarnya tinggal mensyukuri atas Rahmat yang dilimpahkan kepadanya,namun terkadang manusia lebih percaya akan upaya sendiri,sehingga terkadang lebih mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri sehingga sering salah jalan.
Begitu mungkin yang terjadi di Kabupaten Samosir,diduga karena persaingan bisnis dalam menarik hati pelanggan ( tamu=Red),MH pemilik Tomy Home Stay geram dan menodongkan senjata api (Pistol) ke arah Mikhael Pasaribu yang diketahui karyawan penerima tamu di Penginapan Sollo daerah wisata Danau Toba, Kejadian tersebut berlangsung tepatnya di Pasir Putih Parbaba,Desa Huta Bolon,Desa Situngkir, Kecamatan Pangururan,Kabupaten Samosir, Sumut pada Rabu (05/03/2025).
Informasi dihimpun sesuai keterangan korban Mikhael Pasaribu kepada Sinar Global Nusantara pada Kamis (27/03/2025), didampingi Abang kandungnya Manahan Pasaribu,kronologi pengancaman yang dilakukan MH berawal dari permasalahan antara SH dan MH dalam hal ini merupakan kakak beradik masing masing memiliki Penginapan Sollo dan Tomi Homestay.
Hari itu 5 Maret 2025, korban Mikhael Pasaribu mengikuti instruksi dari bos nya SH untuk menerima tamu hotel dan mengatur parkiran dengan rapih,sekitar pukul 12.00 WIB ada sebuah mobil tamu salah parkir, sehingga Mikhael mengarahkan agar membenarkan parkiran.Tiba tiba mobil RUSH warna hitam plat BB 1887 CC dikendarai Mangoloi Haloho melaju kencang dan hampir menabrak Mikhael dengan unsur sengaja,sekejap spontan Mikhael mengelak dan langsung menghampiri MH dan mempertanyakan apa maksudnya.
Tak terima ditegur MH juga langsung emosi dan berkata,”Kenapa rupanya,kau siapa,ngapain kau disini,suka ku gimana,suka ku parkir dimana,aku penguasa di sini,aku yang punya mahkota disini,daerah kekuasaan ku disini”ujar Mangoloi kepada korban dengan nada tinggi seperti diceritakan Mikhael.
Cekcok mulut pun mengundang beberapa pekerja penginapan Sollo dan Tomi homestay keluar untuk melihat dan menyaksikan kejadian tersebut, turut keluar juga opung boru Simarmata yang merupakan orang tua dari SH dan MH, melihat tingkah anaknya opung boru Simarmata memperingati anaknya MH dengan berkata bahwa ia yang menyuruh Mikhael Pasaribu menertibkan parkiran.
Tapi MH menentang ibunya yang akhirnya SH pun ikut menegur abangnya sehingga terjadi juga perdebatan diantara kedua bersaudara tersebut.Seperti tidak puas dan masih dirasuki amarah,MH pergi ke rumah miliknya dan mengambil senjata api (Pistol=Red),selanjutnya MH menembakkan pistol ke tanah tepat dihadapan dekat kaki Mikhael Pasaribu dan SH,setelah itu MH menyarungkan pistolnya dan dengan arogansi iya kembali mengeluarkan pistol dan menembak kearah tanah didepan kaki Mikhael Pasaribu dan begitulah terulang hingga 3 kali sambil berkata “Sini maju kau,berani kau,biar ku tembak kepala mu”kata MH seperti diceritakan korban.
Melihat tingkah arogansi MH,saat itu Mikhael dan SH pun tetap tenang meskipun ditakuti rasa takut.Namun SH menjawab tantangan MH berkata,”Pistol mu itu yang kau anggarkan,belum ada apanya sama pistolku ini,kalau pistolku ini kena tetanusan kau”ujar SH membaguskan gesper celananya seperti diceritakan korban Mikhael.
Ditambahkan Mikhael, berkisar beberapa hari sebelum kejadian berlangsung memang istri dari MH berinisial ES beserta anggota dari mereka sudah ribut cekcok mulut,di karenakan adanya tamu yang datang dengan kebingungan,saat itu dengan sigap Mikhael menyapa dan menawarkan penginapan dan pantai tapi tidak memaksa tamu ke Penginapan Sollo sesuai instruksi bosnya.
Kemudian tamu lebih memilih ke penginapan Sollo,tetapi anggota dari Tomi Home Stay diduga mengadu ke bosnya serta menambah omongan kalau Mikhael merampas tamu yang singgah.Saat itu,ES langsung memarahi Mikhael dan mengancamnya”Kau siapa,ngapain kau di sini,apa urusan mu disini, jangan kulihat lagi kau disini ya,mulai besok pergi kau,begitu kata ibu itu.Lalu saya jawab jangan ibu yang mengatur,saya kerja di sini,suka ku mau kerja dimana,begitu awalnya bang permasalahan itu bang “ujar Mikhael menjelaskan awal peristiwa.
Selanjutnya,dengan geram ES memanggil suaminya MH,dan saat itu juga MH melakuakan pengancaman terhadap Mikhael dengan berkata “Jangan pernah ku lihat kau di sini,kamu tidak tau siapa aku,aku yang punya kekuasaan di sini aku yang punya mahkota di sini,mulai besok jangan ku lihat kau disini kumatikan kau nanti”ujar Mikhael menirukan kalimat MH.
Awalnya soal pengancaman dengan kata kata hingga pengancaman akan membunuhnya menggunakan Pistol dianggap Michael akan berlalu jika ia diam saja dan terus membawa diri dalam doa,namun ternyata pertikaian tersebut tak kunjung selesai dan berlarut hingga tanggal 20 hingga 25 maret 2025,dimana diketahui Mikhael antara bos nya dengan pemilik Tomi Homestay masih terus berlanjut panas, sehingga ia pun menjadi takut suatu ketika menjadi korban diantara pertikaian tersebut, justru ia khawatir malah jadi korban penembakan karena masih bekerja ditempat tersebut,”Saya sangat takut, tenyata belum selesai juga masalah itu meskipun saya diam,mau keluar dari pekerjaan tersebut saya belum bisa karena masih sangat butuh biaya hidup,dan akhirnya saya melapor dan konsultasi dengan Abang saya ini”ujar Michael.
Sementara itu,Manahan Pasaribu melihat kondisi adeknya mengatakan ada niat akan melaporkan hal tersebut kepada kepolisian,”Kejadian yang menimpa adik saya sangat lah sadis, bayangkan pak anak seusianya 19 Tahun di todong pistol bahkan di tembak 3 kali, memang tidak langsung ke badan nya melainkan ke tanah didekatnya, tapi ini sangat menggangu mental adik saya, buktinya saat pertama kami ketemu dia langsung menangis peluk saya,dia fikir dia akan meninggal ditembak,”ujar Manahan.
“Kami juga meminta Apara Penegak Hukum dalam hal ini Kepolisian Daerah Sumatera Utara memproses soal ijin kepemilikan senjata api milik pemilik Hotel itu, apakah bisa dipergunakan sesuka hati dan mengancam orang,jika pun ada ijinnya kan itu bisa dipergunakan untuk menjaga keselamatan, bukan mengancam keselamatan orang,dengan ini saya sebagai keluarga dan abang Mikhael Pasaribu tidak terima dengan intimidasi ancaman tersebut terhadap adik saya,jika tidak ada itikad baik dari pelaku maka kami akan buat Laporan “ujar Manahan.
Terkait hal yang dituduhkan kepadanya,soal tuduhan rencana pembunuhan dan kepemilikan senjata api serta motif rencana pembunuhan dengan menodong dan menembakkan senjata api ke arah Mikhael Pasaribu,MH selaku pemilik Tomi Home Stay ketika dikonfirmasi melalui pesan aplikasi di nomor 0812-6620-3xxx pada Kamis (27/03/2025) belum memberikan keterangan meskipun pesan yang terkirim sudah ceklis dua hingga berita ini diterbitkan redaksi.(SGN/MP)
Discussion about this post