Asahan, Sinarglobalnusantara.com-
Media Sinar Global Nusantara Kembali menyoroti kinerja Karyawan Pimpinan ( Karpim) di PTPN IV Regional 1 tepatnya di kebun Pulau Mandi yang saat ini dipimpin Manajer Eko yang sebelumnya pindahan Manajer PTPN IV Kebun Dusun Hulu.Dalam hal ini Manajer Eko diduga kurang greget dalam melaksanakan tugasnya sehingga Tanaman Belum Menghasilkan tahun tanam 2023 di Afdeling ll kurang perawatan dan tidak di kastrasi.
Hal tersebut terungkap berdasarkan investigasi wartawan pada Sabtu (19/04/2025) di Afdeling ll yang secara geografis letaknya di Kecamatan Buntu Pane, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara ,ditemukan TBM 3 diduga kurang perawatan seperti diselimuti rumput liar,ditutupi kacangan (mucuna), bahkan terlihat ada juga TBM yang sudah mati pucuk sehingga kondisi tanaman tidak berkembang alias kuntet,TBM tidak di Kastarsi.
1.TBM diduga kurang perawatan.
Hal tersebut terlihat dari kondisi tanaman kurang sehat dengan daun yang agak menguning,pertumbuhan yang lambat karena sebagian tanaman di usia 3 Tahun seharusnya sudah lebih tinggi,pelepah daun kurang normal yakni banyak berputar atau keriting,daun yang kecil dan mudah sobek, alhasil TBM tumbuh kerdil dan tidak berkembang.
2.TBM diselimuti rumput liar dan Mucuna.
Diduga sudah lama tidak dilakukan penyiangan dengan cara membersihkan piringan dengn cara Chemis (penyemprotan herbisida) atau pembersihan manual dengan menggaruk.sehingga tanaman sudah diselimuti rerumputan liar hingga ke piringan sawit, bahkan tanaman kacangan (Mucuna) sudah menutupi tanaman.
3.Tidak dilakukan Kastrasi pada bunga jantan dan betina.
Padahal kastrasi sangatlah diperlukan pada TBM diusia tersebut agar bisa mendorong pertumbuhan vegetatif,tentu dengan membuang bunga jantan dan bunga betina tanaman akan fokus pada pertumbuhan akar, batang, dan daun, sehingga tanaman menjadi lebih kuat dan seragam dan akan cepat menghasilkan produksi.
Terkait temuan dilapang, wartawan coba konfirmasi kepada Manajer Kebun Pulau Mandi dengan memberikan informasi dan beberapa foto dokumentasi dilapangan melalui pesan Aplikasi WhatsApp,namun hingga berita ini diterbitkan Eko memilih bungkam meskipun pesan konfirmasi sudah terbaca dan ceklis 2 biru.
Hingga rilis brita ini dikirimkan ke redaksi Sinar Global Nusantara General Menejer ( GM) distrik Asahan,Iksan Sinuraya,dan Kabag Tanaman Arsam Etwin Lubis belum dapat dikonfirmasi.
Namun dengan kondisi tanaman seperti ini,ditambah Manajer Eko yang bungkam dikonfrimasi pastinya potensi merugikan perusahaan,hal tersebut juga menandakan bahwa Eko tidak memiliki etos kerja yang baik seperti Etos kerja BUMN, atau yang lebih dikenal dengan nilai-nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).Eko tidak layak menjadi pemimpin di kebun milik PTPN IV maka sudah selayaknya jajaran Direksi bersikap tegas dengan para pejabat yang tidak sejalan dengan visi misi perusahaan, sehingga kinerja Manajer Kebun Pulau Mandi beserta jajarannya layak untuk dievaluasi.
Sebelumnya juga,Sinar Global Nusantara pernah menyoroti kinerja Eko ketika menjabat Manajer di PTPN IV Regional l kebun Dusun Hulu eks PTPN III,dimana berdasarkan investigasi wartawan pada 25 November 2024,ditemukan ratusan TBM 1 di Afdeling IV mati,tidak diketahui jelas bagaimana pertanggungjawaban soal kerugian perusahaan tersebut.

Namun bukannya mendapat sangsi dari perusahaan Eko malah dipercaya menjabat Manajer Kebun Pulau Mandi hingga saat ini.Hal ini pun bisa terjadi diduga Eko memiliki bekingan tinggi dikalangan atas.(SGN/TS/R01).
Discussion about this post