Jakarta, Dinarglobalnusantara.Com
Ada bukti mencuat bahwa olahraga termasuk dalam pilihan pengobatan untuk depresi, menurut sebuah penelitian terbaru.
Studi yang diterbitkan pada Rabu (14/2) di The BMJ ini menyoroti berbagai macam olahraga.
Seperti berjalan kaki, jogging, yoga, latihan kekuatan, latihan aerobik campuran, tai chi dan qigong.
Yang dapat mengurangi gejala depresi, baik secara mandiri maupun ketika dikombinasikan dengan terapi dan obat-obatan.
Terlebih, semakin intens aktivitas yang dilakukan, semakin efektif hasilnya.
Jalan kaki atau jogging, yoga, dan latihan kekuatan muncul sebagai tiga olahraga teratas untuk mengurangi depresi.
Meskipun perbedaan efektivitas di antara ketiga olahraga tersebut kecil.
Yoga, khususnya, merupakan olahraga paling efektif dalam mengurangi depresi dibandingkan dengan bentuk olahraga lain yang diteliti.
Selain itu, yoga dan latihan kekuatan dapat ditoleransi oleh tubuh dengan baik.
Yang berarti olahraga tersebut dapat dilakukan tanpa mengalami ketidaknyamanan atau rasa sakit yang berarti.
“Apa yang benar-benar disoroti oleh penelitian ini adalah bahwa setiap jenis olahraga memiliki manfaat yang unik bagi kesehatan mental Anda,” ujar Dr. Neha Chaudhary, psikiater anak dan remaja di Rumah Sakit Umum Massachusetts dan kepala petugas medis di Modern Health, dikutip dari ABC News.
Ada beberapa jenis olahraga yang benar-benar meningkatkan kesadaran dan membuat Anda tetap berada di momen tersebut.
Ada juga olahraga lainnya yang membuat Anda merasa puas.
Lalu ada pula olahraga yang memberikan dorongan lebih kuat pada hormon-hormon yang membuat otak Anda merasa senang.
Chaudhary, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menambahkan, ia merekomendasikan olahraga kepada hampir semua pasiennya untuk membantu meningkatkan kesehatan mental mereka.
Para peneliti mencatat dalam temuan mereka tentang perlunya penelitian lebih lanjut untuk memvalidasi efektivitas berbagai jenis olahraga dalam mengatasi depresi.
dr. Mimi Winsberg, seorang psikiater yang terlatih di Stanford University, mengatakan jika ia telah meresepkan olahraga untuk pasiennya yang menderita depresi selama lebih dari dua dekade.
“Sungguh luar biasa memiliki meta-analisis uji coba untuk mendukung intervensi ini,” ujarnya tentang penelitian yang baru saja diterbitkan itu.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, depresi mempengaruhi sekitar 16 juta orang dewasa di Amerika Serikat setiap tahunnya.
National Institute of Health mneyebutkan, depresi ditandai dengan kesedihan yang terus-menerus, keputusasaan, lekas marah, rasa bersalah, kehilangan minat pada hobi.
Juga ditandai kelelahan, penurunan konsentrasi, sulit tidur atau tidur berlebihan, perubahan nafsu makan.
Yang paling parah adalah munculnya pikiran tentang kematian atau upaya bunuh diri yang berlangsung setidaknya selama dua minggu.
Depresi dapat memengaruhi orang dari segala usia, jenis kelamin, ras, dan etnis.
Para dokter menjelaskan bahwa siapa pun yang ingin memulai olahraga harus fokus pada bentuk olahraga yang paling mereka sukai.
Daripada memprioritaskan satu jenis olahraga sebagai yang “terbaik”.
Chaudhary menambahkan bahwa ia mendorong pasien untuk memvariasikan olahraga mereka.
“Anda mungkin akan terkejut ketika mengetahui bahwa sesuatu yang berbeda dari rutinitas Anda yang biasa membuat anda merasa lebih baik daripada yang anda kira,” ujarnya.
“Sebagai seorang dokter, saya dapat membuat rekomendasi yang lebih bijaksana tentang jenis olahraga apa yang harus dicoba berdasarkan ‘resep’ manfaat keseluruhan yang dibutuhkan setiap orang,” sambung Chaudry.
“Saya mendorong orang-orang untuk berpikir tentang olahraga dengan cara yang sama dan memperkenalkan variasi olahraga. Entah itu menambahkan yoga ke dalam rutinitas Anda atau mencoba latihan kekuatan,” jelasnya.(SGN/RED)
Discussion about this post