Simalungun, Sinarglobalnusantara.com-
Aliansi Masyarakat Bosar Nauli dan Mahasiswa Peduli Jeritan Rakyat akan mengadakan aksi unjuk rasa pada Jumat (27/12/2024).Aksi tersebut menuntut beberapa hal khususnya mencopot Pangulu Nagori Bosar Nauli Heppi Nurnatali Sidauruk.SPd, diketahui para pendemo ini akan menyambangi 3 titik lokasi mulai Dinas DPMN, Kantor Bupati Simalungun dan Polres Simalungun.
Koordinator Aksi.Susilo Atmaja Purba yang kerap disapa Purba Blankon saat diwawancarai wartawan pada pematangan aksi tepatnya Kamis (26/12/2024)
menyerukan ajakan kepada seluruh masyarakat Bosar Nauli untuk mendukung aksi tersebut,”ini murni menyerukan penderitaan rakyat yang selama ini mengaku tertindas,kita melihat sudah terlalu banyak kasus kasus di Bosar Nauli semenjak ibu Heppi Sidauruk menjadi Pangulu Bosar Nauli, pemimpin yang diharapkan bisa mengayomi rakyat justru terbalik dianggap menjadi musuh rakyat”tandas Purba Blankon.
Lebih detail,Purba Blangkon memaparkan beberapa poin tuntutan masyarakat dan mahasiswa dalam aksi tersebut diantaranya:
1.Meminta Aparat Penegak Hukum segera lakukan penyelidikan dugaan korupsi
Dana Desa Tahun Anggaran 2023 yang viral di media sosial terkait pengadaan 2
Unit Laptop dan pengadaan kursi yang terungkap setelah salah satu Kaur
Pemerintahan yang coba dipecat hingga buka suara di Media Sosial.
2. Atas nama kebenaran dan keadilan, Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Bosar
Nauli Peduli Jeritan Rakyat meminta agar Kapala Urusan (kaur) Pemerintahan
atas Nama Dedy Shandika Sinaga yang sebelumnya di pecat karena tidak
bersedia menandatangani dan mempertanggungjawabkan LPJ Dana Desa yang tidak jelas dan berbau korupsi, segera dikembalikan bekerja seperti semula, adapun hak dan kewajibannya sebagai Perangkat Nagori dikembalikan, Sementara Pangulu Bosar Nauli Heppi Sidauruk yang telah bersikap arogan dbertindak semena mena harus dihukum sesuai Undang-undang yang berlaku.
3.Meminta Aparat Penegak Hukum dalam hal ini Polsek Tanah Jawa Resor
Simalungun, segera memproses DUMAS yang dilayangkan masyarakat Bosar
Nauli beberapa bulan yang lalu terkait pengalihan bantuan sosial (Bansos) yang
bersumber dari Kementerian Sosial, dimana hingga saat ini nasib masyarakat
yang berasnya dialihkan tidak jelas nasibnya.
4. Diduga karena iming-iming uang dan ada konspirasi buruk, akhirnya Pangulu
lebih perduli dan memihak dengan pihak luar yang mengaku memiliki
keputusan Mahkamah Agung dengan putusan memenangkan perkara tanah di
Dusun Sukajadi dan Dusun Rondang di Nagori Bosar Nauli, sementara warga
sudah menduduki lahan tersebut puluhan tahun, meskipun Pangulu adalah
warga pendatang beberapa tahun di Desa tersebut justru tidak ada koordinasi
dengan para tokoh masyarakat dan justru membuat surat edaran agar
masyarakat mengosongkan rumah dan lahan masing-masing, hal tersebut
memicu amarah masyarakat sehingga membuat suasana di 2 Dusun tersebut
huru hara, maka atas nama keadilan dan kebenaran kami masyarakat meminta
agar Pangulu Bosar Nauli nama Heppi Nurnatalia Sidauruk segera dipecat dari
jabatannya demi menjaga ketertiban masyarakat umum.
5. Meminta aparat penegak hukum segera menangkap Erwin Sinaga (Suami
Pangulu Bosar Nauli) dan mengungkapkan dugaan keterlibatan Pangulu yang
saat ini dilaporkan atas kasus dugaan pemalsuan dokumen Tanah milik GM
Hamonangan Sinaga, adapun laporan tersebut dijatuhkan mulai 23 Oktober
2024.
6. Meminta Aparat Penegak Hukum mengusut Anggaran BUMNag Bosar Nauli
sejumlah 170.000.000 rupiah yang diperuntukkan untuk usaha Jual Beli Pupuk, sementara kios milik BUMNag ini terpantau warga hampir setiap hari tidak ada
aktivitas jual beli dan meminta melakukan Evaluasi terhadap Pengurus
BUMNag milik Nagori Bosar Nauli khususnya Ketua BUMNag atas nama Erwin Sinaga yang ternyata suami dari Pangulu Nagori Bosar Nauli yang dinilai tidak
becus mengelola BUMNag hingga tidak ada kontribusi ke masyarakat.
7. Meminta Bapak Bupati Simalungun agar segera turun langsung mengecek
Pangulu Bosar Nauli atas tindakan yang telah dilakukan sehingga menyebabkan
masyarakat resah, dalam hal ini mendesak Bapak Bupati Simalungun
mengganti Pangulu Bosar Nauli dalam waktu dekat.
8. Meminta Bapak Kapolres Simalungun agar turun langsung untuk melakukan
evaluasi terhadap anggotanya khususnya Polsek Tanah yang dimana adanya
laporan DUMAS dari masyarakat yang sampai hari ini tidak di proses kasusnya
bahkan tidak ada informasi sedikit terkait DUMAS yang dilaporkan, dalam hal ini
kami juga mengecam Kapolsek Tanah Jawa.
“Selain meminta dukungan semua pihak,kita juga meminta doa dari seluruh rakyat di Simalungun agar masyarakat menemukan titik keadilan melalui aksi ini,kita berharap para pemimpin di Simalungun ini bisa mengetahui situasi yang terjadi saat ini hingga bisa menemukan solusi yang terbaik untuk rakyat,namun kami masyarakat Bosar Nauli tetap berkomitmen harus menurunkan Pangulu dari jabatannya,namun kita berharap Masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing emosi yang bisa menimbulkan kriminal di Desa ini”tandas Purba Blankon mengakhirinya (SGN/AP)
Discussion about this post