Simalungun, Sinarglobalnusantara.com-
Diduga ada permainan manajemen PTPN IV Regional ll Unit kebun Laras dengan pihak Vendor pengangkutan TBS (Tandan Buah Sawit).pasalnya masih terlihat truk pengangkutan TBS milik vendor hingga saat ini bebas beroperasi menggunakan plat berwarna hitam.
Terpantau dibeberapa titik lokasi saat kru awak media Sinar Global Nusantara melintas dari perkebunan kelapa sawit Milik PTPN IV Unit Kebun Laras,Afdeling ll, tepatnya di Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada hari Selasa ( 10/9/2024). wartawan Menemukan beberapa truk armada plat hitam pengangkutan TBS sedang menunggu trip mengangkut TBS dilokasi.
Padahal jelas sesuai aturan yang tertuang dalam keputusan dan Surat Edaran direksi PTPN IV Medan Nomor.04.08/019/XI/2012 tertanggal 21 Nov 2012,dijelaskan bahwa truck angkut tandan buah segar[TBS] yang Mendapatkan tender kontrak di PTPN IV Medan diwajibkan mengunakan truck angkut [TBS]berplat berwarna kuning.
Terkait adanya vendor pengangkutan TBS yang menggunakan Truk plat hitam tersebut, tentunya menjadi pertanyaan besar pada manajemen Kebun Unit Laras,apa alasan dibalik tidak adanya
tindakan tegas bagi para vendor yang nakal, sehingga kuat dugaan ada kong kali kong antara vendor dengan petinggi di Kebun Unit Laras.
Perlu diketahui, berdasarkan undang undang lalulintas dan angkutan jalan No 22 tahun 2009 pasal 47 ayat 3,disitu dengan jelas ditegaskan, bahwa kendaraan bermotor berdasarkan fungsinya terbagi menjadi 2 diantaranya.
1.kendaraan bermotor umum ( plat kuning)
2. kendaraan bermotor perseorangan ( plat hitam)
Namun dengan temuan fakta dilapangan sangat berbanding balik.Disini jelas terlihat bahwa surat edaran direksi PTPN IV dan undang undang lalulintas tidak dihiraukan oleh pihak manajemen PTPN IV unit kebun Laras, semestinya perusahaan sebagai pihak pertama harus memberikan teguran sangsitegas bagi vendor yang membangkang.
Atas temuan tersebut, wartawan coba konfirmasi Manajer kebun Unit Laras melalui pesan aplikasi WhatsApp pada hari Rabu (11/9/2024) , Namun hingga berita ini dikirim ke redaksi Arfi Damayanti memilih bungkam meskipun pesan yang dikirim terlihat sudah ceklis 2 biru.(SGN/TS)
Discussion about this post