Medan, Sinarglobalnusantara.com –
Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, diminta memerintahkan jajarannya melakukan penyelidikan dan penindakan atas maraknya kriminal berupa penjambretan disekitar Gerbang keluar Jalan Tol Bandar Selamat tepatnya di Jln. Bandar Selamat, Kecamatan Sei Tuan,Kota Medan, Sumatera Utara.
Informasi dihimpun bahwa,akhir akhir ini pengemudi kendaraan yang melintasi Gerbang keluar jalan Tol Bandar Selamat kota Medan semakin resah dengan tindakan kriminal yang dilakukan para pelaku jambret.Seperti yang terjadi pada hari Sabtu (06/04/2024) tepatnya pukul 03:17 WIB.
Seorang pengendara mobil L 300 BK 8653 TV,atas nama Kerdin Hutauruk ( 38 tahun ) bersama keponakannya Nico Hutauruk (15 tahun ) menjadi korban penjambretan oleh orang tidak dikenal.Sesuai penuturan Korban awalnya ia(Kerdin Hutauruk=Red) melaju keluar dari Jalan Tol Tebing Tinggi menuju Medan dengan menggunakan Jalan Tol Bandar Selamat,namun saat hendak menyeberangi Jalan Bandar Selamat,pada saat itu para pelaku sedang berkerumun di persimpangan Jalan Tol Bandar Selamat.
Tiba tiba, para pelaku menghentikan kendaraan yg dikemudikan korban, selanjutnya para pelaku meminta uang kepada korban dengan cara agak memaksa,tak mau bermasalah akhirnya korban memutuskan mengambil uang senilai 5000 rupiah dari saku dan memberikan kepada komplotan pelaku, ibarat kata pepatah dikasih hati malah minta jantung,para pelaku malah lebih ganas,tiba tiba salah satu komplotan malah menggasak handphone merek Samsung A20s yang terletak di dasford mobil, selanjutnya pelaku langsung melarikan diri.
Tak terima Handphone Nya diambil, korban berteriak memanggil pelaku,”woi hp saya, jangan kabur kau”Tutur korban menceritakan ulang kejadian yang dialaminya kepada wartawan Sinarglobalnusantara.com
Namun komplotan lain tampaknya hendak berspekulasi dengan iming-iming bisa mengembalikan Handphone milik korban”abang mau dibantu,abang mau handphone abang kembali,biar saya urus”tandas korban mengulangi ungkapan komplotan pelaku.
Melihat gerak gerik para pelaku sudah mencurigakan korban langsung injak gas dan meninggalkan lokasi kejadian.Namun akibat kejadian tersebut korban bersama keponakannya mengalami trauma dan kerugian 1 (satu) unit hanphone android beserta uang 5000 rupiah .Selanjutnya saat ditanya apakah akan membuat pengaduan,korban mengaku akan pulang dahulu ke Kabupaten Simalungun dan menenangkan diri akibat trauma.
Selanjutnya, mendapat informasi pengakuan korban, wartawan coba menggali informasi di tempat kejadian,dan benar saja, menurut penuturan salah seorang penduduk setempat inisial BS,bahwa dilokasi tersebut memang kerap tarjadi tindakan kriminal, seperti penodongan senjata tajam ( sajam ), penjambretan, dan pemalakan. namun instansi terkait belum benar-benar menindak lanjuti kejadian tersebut secara sungguh sungguh,Sehingga warga paruh baya ini dengan khusus meminta kepada Aparat Penegak Hukum melakukan penyelidikan (SGN/Bin)
Discussion about this post