Simalungun,Sinarglobalnusantara.com-
Miris melihat situasi yang dialami Opung Aminah boru Sitorus dikategorikan jauh dari sejahtera,ternyata hingga di usia 86 Tahun opung Aminah ini belum pernah merasakan nikmatnya terang cahaya lampu listrik di kediamannya yang berada di Dusun 3 Tratak Bulu Duri,Desa/Nagori Tratak Nagodang, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Bahkan wartawan Sinar Global Nusantara sangat sedih rasanya mendengarkan cerita opung Aminah pada hari,jika malam hari kediamannya diselimuti kegelapan malam, ternyata kemerdekaan Indonesia menuju ke 79 Tahun tidak betul betul dirasakan masyarakat, sebagai bukti opung Aminah masih belum menikmati kemerdekaan yang sesungguhnya, penderitaan kemiskinan masih terus merongrong kehidupannya ditambah kegelapan malam yang selalu menjadi langganan setiap hari.
Bahkan yang lebih sedihnya, opung Aminah yang telah lahir sebelum Indonesia merdeka ini pun harus rela tinggal sebatang kara di sebuah rumah tua berdindingkan papan dan terbilang kurang nyaman untuk di huni.bagaimana tidak, jendela depan rumah yang terbuat dari papan pun sudah keropos dan bisa di congkel dengan jari tangan, sedangkan jendela samping sudah copot sehingga hanya ditutup kain gorden, sementara untuk lantai dapur juga ternyata langsung beralaskan tanah saja.
Tidak sampai disitu,dimasa tua opung Aminah ini pun ternyata kesulitan hidup pun semakin sempurna, tangan yang sehari hari dipergunakan untuk mengais rejeki tenyata jari telunjuk sebelah kanan posisinya tidak normal sehingga agak mengganggu aktivitasnya sehari-hari.namun demi hidup dan selaku umat yang beragama Opung Aminah hanya mampu pasrah dan berdoa agar suatu saat ada perubahan hidup.

Ternyata bukan hanya opung Aminah saja yang belum merasakan kesejahteraan yang selalu dijanjikan pemerintah.Pantauan wartawan pada hari Selasa (28/05/2024)masih ada sekitar 3 Kepala Keluarga di daerah tersebut yang belum menikmati terangnya lampu listrik.jika diperhitungkan dari jarak tiang PLN dari Dusun tersebut hanya berjarak 400 meter sedangkan kantor Unit PLN hanya berjarak 5 Kilo Meter.
Jamal salah satu warga yang ditemui wartawan mengatakan,dirinya bersama istrinya sudah lama tinggal di kampung tersebut,tapi belum pernah menikmati penerangan PLN”Sebelum kami terdahulu juga ayok kami ya tinggal disini,dan diusianya ke 115 tahun atok kami meninggal,tapi mulai dari Arok kami hingga saat ini jika malam kami disini kegelapan pak, paling ketika ada uang kami beli minyak tanah buat lampu petromax.Namun yang membuat hati saya tersayat ketika melihat anak anak belajar menggunakan lampu petromax,namun saya selalu pesankan sama anak anak agar bersabar dan tidak kehilangan semangat”tandas pria yang diperkirakan sudah kepala 5 ini.
Jamal mengatakan kampung halamannya sudah pernah didatangi oleh oknum mengaku dari PLN”Ada yang datang kemari orang ngakunya orang PLN, katanya mau masukkan lampu, tapi mereka minta uang sampai 20 juta supaya PLN bisa terpasang, namun kami tidak menyanggupi permintaan mereka karena kami tidak punya uang sebanyak itu”ungkap Jamal.
Melalui Sinar Global Nusantara,baik itu Opung Aminah boru Sitorus dan Jamal, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Simalungun dibawah kepemimpinan Bupati Radiapoh Hasiholan Sinaga untuk memperhatikan nasib masyarakat di wilayah Dusun 3 Tratak Bulu Duri,Desa/Nagori Tratak Nagodang, Kecamatan Ujung Padang, Simalungun.Masyarakat setempat mengharapkan bupati Simalungun untuk turun langsung melihat keadaan kampung halaman mereka.(SGN/TS)
Discussion about this post