Simalungun, Sinarglobalnusantara.com-
Dahulu lahan ini merupakan tumpuan hidup bagi para petani karena tidak perlu lagi harus pusing pusing beli beras dari warung,bahkan menjadi sumber mata pencaharian untuk menyekolahkan anak anak dan kehidupan lainnya,selain menopang hidup tentu saja hamparan sawah yang luas yang indah bisa menghilangkan penat para petani,apalagi sejuknya alam dibalur indahnya pemandangan saat padi padi menguning atau ketika padi menghijau di hamparan luas tentu bisa menyehatkan petani sehingga bisa memiliki usia yang panjang seperti jaman nenek moyang terdahulu.
Namun keadaan yang didambakan kini seperti tinggal harapan semu dan kenangan semata,gelombang keresahaan mulai muncul dari beberapa petani yang tinggal di Desa Tratak Nagodang,Kecamatan Ujung Padang,Kabupaten Simalungun.Bagaimana tidak,lambat laun seluruh lahan pertanian sawah kini menjadi tanaman kelapa sawit dan buah naga,seperti diceritakan petani tua yang ternyata warga sekitar, Sabtu (10/05/2025).
“Saya lahir dikampung ini dan besar dikampung ini hinga tua,namun saya sedih dan sangat merasa sangat sedih ketika melihat ladang persawahan kini tidak seperti dulu lagi,dahulu tumbuh ditengah tengah hamparan persawahan padi, tapi pemandangan itu sudah tak terlihat lagi, sudah tampak pohon sawit dan buah naga,saya pingin kembali ke masa dulu tanam padi,sejak munculnya program pemerintahan yang di canangkan Presiden kita pak Prabowo Subianto untuk mensejahterakan petani, maka harga padi pun melambung tinggi hingga tembus mencapai Rp 6500 rupiah perkilo, jadi saya pingin kembali tanam padi”Ungkapnya.
Menurut kakek tua ini,irigasi yang dibangun pemerintah tidak bermanfaat,”Disitu ada irigasinya dan juga masih ada tali air yang baru di bangun sekitar tahun 2023 yang lalu, tapi karna kemarin sering kena imbas banjir sehingga merusak tanaman padi,jadi sebagian warga jadi beralih fungsi tanam sawit semua jadi pada ngikut,saat ini kita berharap gagasan pemerintah untuk membijaki ini, agar kembali ditertibkan dan dialihkan menjadi persawahan”,cetus nya sembari menunjuk saluran irigasi yang dibangun pemerintah menggunakan anggaran puluhan milyar dilihat dari kondisi bangunan.
Guna menyikapi keluhan warga tersebut kru awak media pun cobo konfirmasi Suharman selaku Pangulu/Kepala Desa Tratak Nagodang,”Ya kalau saya sah sah aja mana yang terbaik buat warga saya,asal mereka setuju tetap kita dukung”ujarnya.
Perlu sedikit diketahui,ahli fungsi lahan ini di anggap sudah mencederai amanah program pemberdayaan petani yang digagas pemerintah dan TNI di masa lalu, untuk itu harapan warga meminta pemerintah daerah kabupaten Simalungun yang dipimpin DR H. Anton Saragih,supaya turun tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut.(SGN/TS)
Discussion about this post