Simalungun,Sinarglobalnusantara.com
Warga Desa/Nagori Tonduhan, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, Propinsi Sumatera Utara.Mempertanyakan realisasi penggunaan Dana Desa beberapa tahun terakhir, pasalnya warga menuduh mantan Kades/Pangulu Nagori Tonduhan Beriman Sinaga selaku Pengelola Anggaran ( PA ) ketika menjabat sebagai Pangulu telah melakukan korupsi demi memperkaya diri sendiri dan modal untuk mencalonkan diri sebagai Pangulu Nagori.
Tuduhan warga bukan tanpa dasar,sebab warga sudah jemu dengan kinerja kepala desa Beriman Sinaga ketika saat menjabat, beriman dianggap gagal dalam penyelesaian pembangunan selama 6 tahun menjabat, buktinya masalah perbaikan jalan pun tidak rampung, selain itu pekerjaan yang dilaksanakan juga tidak memuaskan,salah satu contoh pembangunan kamar mandi/MCK Gereja
yang pengerjaanya selama satu tahun belum juga rampung sementara anggaran bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2022 dengan nama program Pembangunan/ Rehabilitas/Peningkatan Fasilitas Jamban Umum/MCK umum (Pembangunan Sumur Bor dan MCK Huta lll Sipolpol sebesar Rp 82.105.820 rupiah.
Warga juga menduga bahwa Pangulu Beriman Sinaga sudah melakukan tindak korupsi dalam penyaluran Dana Desa demi memperkaya diri sendiri,dimana warga tidak pernah menikmati penyaluran Dana Desa seperti PMT ( Penyaluran Makanan Tambahan) yang penyalurannya mulai tahun 2021 sampai 2023,”kami dengar anggaran yang digelontorkan untuk PMT Lansia dan Balita sangat fantastik, namun hingga kini kami belum benar benar merasakannya”ungkap salah satu warga disebuah warung kopi di Nagori tersebut tepatnya pada Senin( 21/08/2023) sekira pukul 13:00 WIB.
Mendapatkan informasi tersebut,team Sinarglobalnusantara.com langsung sambangi kantor Pangulu Nagori Tonduhan untuk konfirmasi kebenaran informasi warga sekaligus hendak meminta laporan realisasi penyaluran Dana Desa selama Beriman Sinaga menjabat Pangulu Nagori.Namun disayangkan tidak ada pegawai ataupun perangkat Nagori yang bisa dikonfirmasi.
Selanjutnya team wartawan melaporkan hal tersebut ke redaksi Sinarglobalnusantara.com bahwa di Nagori Tonduhan ada dugaan penyelewengan Dana Desa sekaligus meminta informasi data realisasi penyaluran Dana Desa untuk Nagori Tonduhan.
Berbekal data yang diperoleh tentang realisasi Penggunaan Dana Desa Nagori Tonduhan Tahun Anggaran 2021 dan 2022, selanjutnya wartawan kembali ke Nagori Tonduhan dan berkoordinasi dengan beberapa warga sekitar beberapa hari bermula pada hari Rabu (23/08/2023). Ternyata dari data yang ditujukan pada beberapa warga,ada beberapa pos penggunaan Dana Desa yang dicurigai dan diduga warga ada indikasi kecurangan.
Sontak saja warga kaget melihat realisasi anggaran yang digelontorkan Beriman Sinaga khusus untuk penyelenggaraan Posyandu (Makanan Tambahan,kelas ibu hamil,kelas lansia, insentif kader posyandu).
Dimana Realisasi Pemberian Makanan Tambahan(PMT) sumber anggaran Dana Desa Tahap 1 Tahun Anggaran 2021 sebagai berikut
1.PMT ibu hamil sebesar Rp 1.200.000 2.PMT Baduta sebesar Rp 12.500.000 4.PMT Lansia sebesar Rp 16.800.000 6.PMT Balita sebesar Rp 14.250.000. Yang apabila ditotalkan sebesar Rp 44.750.000.
Selanjutnya di Tahap ke 2,Pangulu Beriman Sinaga juga menganggarkan pos pos yang sama dengan anggaran yang hampir sama gemuknya.
Dimana Realisasi Pemberian Makanan Tambahan(PMT) sumber anggaran Tahap 2 Tahun Anggaran 2021 sebagai berikut:
1. PMT Ibu Hamil sebesar Rp 2.400.000 2.PMT Lansia sebesar Rp 19.800.000 3.PMT Balita sebesar Rp 17.750.000 .
Yang apabila ditotal senilai menjadi Rp 39.950.000 rupiah.
Berarti jika realisasi tahap 1 Rp 44.750.000 rupiah ,ditambah realisasi tahap ke 2 Rp 39.950.000 rupiah.Maka jumlah realisasi penyaluran Makanan Tambahan selama Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp 84.700.000.rupiah.Sementara sesuai pengakuan warga bahwa mereka hanya di beri sebungkus bubur kacang ijo dan seiris buah semangka yang sekali makan langsung habis,dan itu diberikan apabila dilaksanakannya POSYANDU dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dilaksakan satu kali dalam 2 bulan.”Wahh besar kali anggaran nya ito,kalau hanya beli bubur kacang ijo sama buah ya paling habis beberapa juta lah itu ya kan ito,”ucap salah seorang ibu sembari menggendong bayinya.
Warga lain juga berkomentar,”Bah!!,jahat kali si Beriman itu ya sepertinya selama ini kita kena tokoh lah,jika sampai segitu anggarannya seharusnya selama ini pemberian makanan tambahan kita sudah mewah lah”gerutu wanita paruh baya yang enggan menyebut nama nya.
Setelah melihat data realisasi Tahun Anggaran 2021, warga pun semakin ingin kroscek realisasi anggaran Tahun 2022 khususnya program Pemberian Makanan Tambahan untuk Lansia,ibu hamil dan Balita.namun warga geleng geleng kepala melihat jumlah anggaran yang semakin meningkat, diduga setelah sukses dan berhasil meraup keuntungan dari program PMT maka Pangulu Beriman pun menambah anggaran untuk pos PMT,yang diketahui sebagai berikut;
Realisasi penyaluran PMT Tahap 1 Tahun Anggaran 2022
1.PMT Lansia sebesar Rp 31.680.000 2.PMT Ibu Hamil sebesar Rp 2.400.000 3.PMT Baduta sebesar Rp 8.400.000 4.PMT Balita sebesar Rp 1.480.000.
Apabila ditotal sebesar Rp 43.960.000 rupiah .
Realisasi penyaluran PMT Tahap 2 Tahun Anggaran 2022.
1.PMT Lansia sebesar Rp 31.680.000 2.PMT Ibu hamil sebesar Rp 2.400.000 3.PMT Baduta sebesar Rp 8.400.000 4.PMT Balita sebesar Rp 25.440.000.
Apabila ditotal sebesar Rp 67.920.000.
Berarti jika realisasi tahap 1 dan tahap ke 2 ditotal yakni 43.960.00 rupiah + 67.920.000 rupiah,maka jumlah realisasi penyaluran PMT Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp 111.880.000 rupiah .Sementara sesuai penuturan beberapa ibu ibu saat ditemui wartawan di Nagori Tonduhan,mereka hanya nenerima sebungkus bubur kacang ijo, ditambah telor dan susu apabila di lakukannya kegiatan POSYANDU dan Pemberian Makanan Tambahan yang dilaksanakan 1 x 2 bulan.”Pemberian Makanan Tambahan itu semua di gabung dalam Posyandu ito,mau Balita,ibu hamil,Baduta,dan lansia,tapi kalau lansia sekali kali disuruh Senam ke Sorba,disana dikasih lah bujur kacang ijo yang dibeli langsung dari penjual bubur yang sedang melintas, kadang dikasih telor 1 bagi 2 orang, kalau buah dikasih juga,buah semangka di iris iris tipis lalu di potong lagi dan sekali makan langsung habislah”.ungkap wanita paruh baya ini disaksikan beberapa lansia.
Sementara dari keterangan salah satu Lansia didampingi ibu ibu lainnya mengatakan,jika diperhitungkan Pemberian Makanan Tambahan yang mereka terima berkisar 5000 rupiah/orang,dan menurut nya ketika mereka kegiatan Senam biasanya Lansia yang hadir antara 7 hingga 10 orang.yang artinya jika diperhitungkan maksimalnya 5000 dikali 10 orang maka jumlah pengeluaran 1 kali kegiatan hanya 50.000 rupiah.
Sehingga dari jumlah realisasi anggaran yang dikucurkan Pangulu Beriman Sinaga untuk PMT,dan dilihat dari kenyataan realisasi penyaluran di lapangan, sehingga Masyarakat sangat mengecam kinerja pangulu Tonduhan Beriman Sinaga,dimana penyaluran Dana Desa yang di kucurkan pemerintah pusat diduga tidak terealisasi demi kepentingan pribadinya.
Jika dikalkulasi realisasi PMT Tahun Anggaran 2021 sejumlah 84.700.000 rupiah, ditambah realisasi PMT Tahun Anggaran 2022 sejumlah 111.880.000 rupiah ,maka selama 2 tahun , Beriman Sinaga menganggarkan sejumlah Rp 206.580.000 rupiah yang notabene sesuai penurunan warga hanya diberi bubur kacang ijo seharga 2000/bungkus,ditambah buah semangka se iris dan telor 1 bagi 2 orang.
” Berarti berapa ratus juta lah dia korupsi ya ito,namun bagaimana lah,kami hanya masyarakat kecil, dan kami juga tidak berani menanyakkan hal ini sama pak Pangulu ito,tapi jika dibiarkan entah gimana lagi nasib kami ini ito,namun mau kemana dan sama siapa lah kami mau melapor ito”.ucap warga.
“itu masih PMT, gimana lagi dengan penyaluran Dana Desa yang lain,tapi kembali ke tadi lah,mana mungkin kami berani berontak, kami masyarat kecil ya takut lah pak, apalagi dia (Beriman Sinaga=Red) mencalonkan Pangulu lagi di sini,kalau menang ya bisa dibalas kan ke kami, takutnya kedepan dipersulit segala urusan kalau kami berani berontak saat ini”tandas warga lainnya sembari menghela nafas.
Terkait hal ini,Pangulu Nagori Tonduhan Beriman Sinaga saat dihubungi wartawan berkali kali dengan maksut untuk konfirmasi melalui panggilan WhatsApp pada hari Rabu (23/08/2023).enggan mengangkat panggilan wartawan.meskipun panggilan selalu berdering tanda ia aktif namun Beriman Sinaga belum juga bisa mengangkat panggilan sehingga berita dilayangkan ke meja redaksi.
Namun sebagai bahan perimbangan berita,Selanjutnya melalui Redaksi, Sinarglobalnusantara.com coba kembali lakukan konfirmasi ulang kepada Pangulu Beriman Sinaga melalui pesan WhatsApp pada hari Senin (11/09/2023) sekira pukul 20: 08 WIB,namun hingga berita ini dipublikasikan Beriman Sinaga belum memberikan jawaban, sementara pesan sudah ceklis 2.(SGN/Team Naga Jait )
Discussion about this post