Simalungun,Sinarglobalnusantara.com-
Miris melihat kondisi tanaman pohon kelapa sawit pada TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) yang berasa di Blok M, Afdeling ll ,Kebun Unit Laras ,PTPN IV Medan.yang secara letak geografis berada di Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Informasi terkuat, sesuai hasil investigasi tean wartawan Sinarglobalnusantara.com dilapangan pada hari Sabtu (21/10/2023). Ditemukan kondisi tanaman sangat memperhatikan,hama semak belukar yang tumbuh disekitar tanaman sawit mengganggu pertumbuhan kelapa sawit, beberapa jenis hama seperti rumput berduri menghimpit tanaman sawit, Tanaman Mucuna yang seharusnya ditanami untuk penyuburan dan pendinginan tanah tampak jarang dan hanya tumbuh satu satu saja, akibat dari semaknya lahan sekitar TBM maka hama ulat dan tikus pun berkembang biak subur, akhirnya beberapa daun tanaman pun diserang hama ulat sehingga daun dan pucuk tanaman sawit tumpul.

Saat disekitar lokasi, wartawan juga dikejutkan dengan beberapa ekor tikus yang melompat lari menuju semak belukar, diyakini tikus tersebut sedang mengerat pangkal pelepah daun TBM, tentu hama tikus ini menjadi bomerang pada tanaman,
sebap bisa menghambat pertumbuhan tanaman,juga bisa menyebabkan kematian pada tanaman, selain itu, kedepannya tikus akan memakan buah,bunga dan pucuk tanaman sehingga menyebabkan kehilangan hasil baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Sementara disekitar lokasi, terlihat begitu banyak tangkos yang diduga dibuang didalam paret kebun, padahal seharusnya sesuai SOP (Standar Operasional) pada umumnya tangkos seharusnya di susun di sekitar batang pokok sawit dengan jumlah yang sudah diatur sesuai perjanjian kontrak dengan vendor.
Terkait hal ini, Wartawan coba sambangi Kantor Afdeling ll Kebun Laras untuk lakukan konfirmasi buruknya perawatan TBM di perkebunan tersebut,Reno Asisten Afdeling ll mengatakan ,bahwa itu tidak ada masalah dan akan dikerjakan nanti menunggu ada dana dari pusat untuk diberikan kepada vendor perawatan TBM.

Selanjutnya, salah satu anak buah Vendor mengaku marga Saragih mengatakan bahwa kelalaian perawatan itu, akibat keterlambatan biaya perawatan dari pihak kantor direksi PTPN IV Medan. Sehingga pihak vendor tidak mau mengeluarkan uang perawatan untuk mendahulukan, karena takut tidak dibayarkan pihak Direksi perusahaan.
Adapun konfirmasi dan perbincangan ini berlangsung di Kantor Afdeling dan disaksikan Suko Wahyudi yang ternyata Asisten Kepala (Askep) Kebun Unit Laras.Meskipun mendengar perbincangan Suko Wahyudi tidak banyak berkomentar,seolah olah peristiwa pada kelalaian perawatan TBM yang rusak tersebut tidak menjadi tanggung jawabnya.
Terpisah, Muhammad Iskandar selaku Manajer Kebun Unit Laras.saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp,belum memberikan tanggapan, meskipun pesan sudah ceklis 2 tanda pesan sudah terkirim.

Amatan Sinarglobalnusantara.com bahwa ungkapan pihak Vendor yang mengatakan dan menuduh PTPN IV Medan tidak konsisten dalam pembayaran biaya perawatan TBM di Afdeling ll patut di kembangkan, sehingga manajemen keuangan Direksi PTPN IV Medan layak dilakukan pemeriksaan oleh APH,tentu jika hal itu benar maka ada indikasi korupsi di tubuh perusahaan .selain itu,kelalaian perawatan TBM Kebun Unit Laras menjadi bukti kinerja pimpinan kebun laras yang tidak bertanggung jawab.(SGN/Team)
Discussion about this post