Simalungun,Sinarglobalnusantara.com-
Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang seragam dan berproduksi tinggi,serta produksi yang maksimal,Manajemen PTPN lV Medan hingga saat ini terus menggelontorkan anggaran yang cukup besar untuk perawatan kelapa sawit pada Tanaman Menghasilkan (TM )dan Tanaman Belum Menghasilkan yang dalam istilah PTPN IV sering disebut TBM.
Adapun perawatan yang pada umumnya dilakukan diantaranya melakukan pemupukan yang tepat waktu, melakukan pembersihan parit agar air tidak bertahan pada lahan perkebunan, melakukan pembasmian gulma agar kondisi lahan tumbuh optimal, pemupukan organik dan anorganik, Perawatan piringan, Pengendaliaa hama, penyemprotan gulma, kastrasi dan masih banyak perawatan lainnya yang sudah dipastikan menggelontorkan anggaran yang cukup besar.
Namun oleh oknum oknum tertentu yang memiliki jabatan dan kapasitas dan pengaruh,sering kali menyalahgunakan wewenangnya dengan maksud untuk memperkaya diri sendiri dan kelompok tertentu, sehingga anggaran yang tadinya diperuntukkan untuk pemeliharaan tanam kelapa sawit akhirnya tidak dikucurkan malah masuk ke kantong pribadi.sehingga tanaman yang tadinya subur dan terawat alhasil terbengkalai.
Seperti yang terjadi di Afdeling l dan Afdeling ll Kebun Unit Laras PTPN IV Medan,yang secara geografis terletak di kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Propinsi Sumatera Utara.Sesuai hasil investigasi team Sinarglobalnusantara.com beberapa hari di Kebun Laras belum belum lama ini,dimana TBM 3 tahun tanam 2019 yang berada di Afdeling l namun tidak ditemukan petunjuk Blok dilokasi,ditemukan tidak terawat dan sangat memprihatikan,gulma pengganggu tanaman tumbuh subur rindang melambai diterpa angin.

Ketika team wartawan menelusuri perkebunan tersebut lebih kedalam, ternyata kondisinya lebih parah,dimana banyak tanaman baru di selimuti tanaman liar, beberapa jenis rumput liar menjulang tumbuh bersama TBM sehingga tampak tanaman tersebut tidak terlihat lagi,di sebagian titik tumbuhan anakan kayu tanpak tumbuh mencapai kurang lebih 3 meter, tumbuhan lompong juga sudah menyerbu dimana mana dan melilit TBM,jika dilihat dari kondisinya sepertinya TBM ini tidak terawat sudah hampir setengah tahun,yang lebih parahnya tumbuhan Mucuna yang seharusnya ditanami untuk menyuburkan dan mendinginkan tanah justru balik menyerang TBM, dimana rayutan Mucuna menjalar menutupi dahan kelapa sawit.
Disekitar lokasi awak media mendapati 2 orang sedang mencari rumput untuk makanan ternak, komunikasi dengan pencari rumput pun di lakukan, mereka menuturkan kalau tanaman di area tersebut rata rata hampir tidak terawat, rumput rumput menjulang tinggi,”Disini gampang cari rumput bang,makanya kami disini semua senang nyari rumput, sepertinya sengaja dibiarkan tumbuh subur, ada di beberapa blok bang disini seolah tidak terawat di telantarkan” tutur kedua tukang cari rumput tersebut.

Kondisi seperti ini tentunya sangat merugikan perusahaan, padahal sudah dipastikan anggaran yang digelontorkan untuk perawatan tanaman sawit ini sangatlah besar, namun anggaran tersebut diduga masuk kantong pembesar di Kebun Unit Laras, atau bisa juga masuk kantong pembesar PTPN IV sekelas General Manager ataupun Kabag Tanaman atau bisa sampai ke Sev 01 Fauzi Umar.jika sudah seperti itu perusahaan plat merah milik BUMN ini tentunya bisa saja merugi.
Dalam hal ini Dirut PTPN IV Medan Sucipto Prayitno harus segera mengevaluasi kinerja para bawahannya.Sudah saatnya mengambil sikap tegas, untuk mengusut realisasi anggaran perawatan kebun PTPN IV kebun unit Laras.Sementara Aparat Penegak Hukum dinilai layak mengaudit dan melakukan pemeriksaan laporan terhadap penggunaan anggaran perawatan, yang telah dikeluarkan oleh PTPN IV Medan.

Terkait temuan di lapangan,Suko Wahyudi selaku Asisten Kepala ( Askep) PTPN IV Kebun Unit Laras,saat dikonfirmasi melalui pesan aplikasi WhatsApp tidak memberi tanggapan, meskipun pesan yang dikirim sudah terlihat ceklis 2 pertanda sudah di baca.Sementara Manajer PTPN IV Kebun Unit Laras.Muhammad Iskandar, saat dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp, menjawab “Setiap pekerjaan ada pusingan waktunya,pertumbuhan MB lbh cepat dimasa musim penghujan, Begitupun ada disegerakan pekerjaan sesuai dengan waktu pusingan nya, lebih lanjut silahkan dikonfirmasi terhadap asisten nya”Tulis Manajer.
Sebelumnya juga diwartakan temuan Team Sinarglobalnusantara.com di Afdeling ll Kebun Unit Laras,bahwa kondisi tanaman pohon kelapa sawit pada TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) yang berada di Blok M, Afdeling ll ,Kebun Unit Laras ,PTPN IV Medan,ditemukan kondisi tanaman sangat memperhatikan,hama semak belukar yang tumbuh disekitar tanaman sawit mengganggu pertumbuhan kelapa sawit, beberapa jenis hama seperti rumput berduri menghimpit tanaman sawit, Tanaman Mucuna yang seharusnya ditanami untuk penyuburan dan pendinginan tanah tampak jarang dan hanya tumbuh satu satu saja, akibat dari semaknya lahan sekitar TBM maka hama ulat dan tikus pun berkembang biak subur, akhirnya beberapa daun tanaman pun diserang hama ulat sehingga daun dan pucuk tanaman sawit tumpul.

Saat disekitar lokasi, wartawan juga dikejutkan dengan beberapa ekor tikus yang melompat lari menuju semak belukar, diyakini tikus tersebut sedang mengerat pangkal pelepah daun TBM, tentu hama tikus ini menjadi bomerang pada tanaman,
sebap bisa menghambat pertumbuhan tanaman,juga bisa menyebabkan kematian pada tanaman, selain itu, kedepannya tikus akan memakan buah,bunga dan pucuk tanaman sehingga menyebabkan kehilangan hasil baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Sementara disekitar lokasi, terlihat begitu banyak tangkos yang diduga dibuang didalam paret kebun, padahal seharusnya sesuai SOP (Standar Operasional) pada umumnya tangkos seharusnya di susun di sekitar batang pokok sawit dengan jumlah yang sudah diatur sesuai perjanjian kontrak dengan vendor.
Terkait hal ini sebelumnya juga wartawan coba sambangi Kantor Afdeling ll Kebun Laras untuk lakukan konfirmasi buruknya perawatan TBM di perkebunan tersebut,Reno selalu Asisten Afdeling ll mengatakan ,bahwa itu tidak ada masalah dan akan dikerjakan nanti menunggu ada dana dari pusat untuk diberikan kepada vendor perawatan TBM.
Saat Konfirmasi berlangsung di kantor Afdeling ll,Dikutip dari pernyataan salah satu kepercayaan Rekanan PTPN IV Medan bermaga Saragih,bahwa terbengkalainya TBM di Afdeling ll diakibatkan keterlambatan biaya perawatan dari pihak kantor direksi PTPN Sehingga vendor tidak mau mengeluarkan uang perawatan untuk mendahulukan, karena takut tidak dibayarkan pihak Direksi Perusahaan.pernyataan Saragih disaksikan oleh Asisten Kepala Kebun Laras.Suko Wahyudi,dan dia tidak berkomentar saat itu.

Terpisah, Muhammad Iskandar selaku Manajer Kebun Unit Laras.saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada saat itu,belum memberikan tanggapan, meskipun pesan sudah ceklis 2 tanda pesan sudah terkirim.
Amatan Sinarglobalnusantara.com bahwa ungkapan pihak Vendor yang mengatakan dan menuduh PTPN IV Medan tidak konsisten dalam pembayaran biaya perawatan TBM di Afdeling ll patut di kembangkan, sehingga manajemen keuangan Direksi PTPN IV Medan layak dilakukan pemeriksaan oleh APH,tentu jika hal itu benar maka ada indikasi korupsi di tubuh perusahaan .selain itu,kelalaian perawatan TBM Kebun Unit Laras menjadi bukti kinerja pimpinan kebun laras yang tidak bertanggung jawab.(SGN/Team Lis/GT/TS)


Discussion about this post