Simalungun, Sinarglobalnusantara.com-
Akibat buruknya sistem kerja panen dan kurangnya pengawasan dari manajemen PTPN IV Regional ll Distrik 1,Kebun Bah Jambi tepatnya di Afdeling lX(Sembilan),brondolan berserak di Tempat Pengumpulan Hasil (TPH) tidak di beberapa Blok seperti ditemukan di Blok AV 14 dan Blok AV 16 sesuai petunjuk papan informasi yang ditemukan dilapangan berdasarkan hasil investigasi wartawan pada Senin (17/03/2025).
Brondolan ini diperkirakan sudah 2 hari terbiarkan di TPH, selain di TPH tanpak juga beberapa biji di piringan tanaman sawit.Tentu hal ini terjadi akibat kurangnya pengawasan yang dilakukan Karyawan Pimpinan seperti Asisten Kepala dan Asisten Afdeling hingga Mandor, seharusnya setelah selesai dipanen dan TBS diangkut para bos bos di perkebunan ini kembali kroscek hasil kinerja anggota dilapangan,hal ini pastinya berdampak kerugian pada Negara.
Padahal jika saja ada masyarakat ditemukan mengambil brondolan dari perkebunan ini,maka manajemen kebun Bah Jambi paling sibuk melarang dan menangkap seolah olah dianggap paling merugikan perusahaan, sementara jika berserak di lapangan tidak dilakukan pengutipan bahkan potensi jadi gulma seolah olah tidak masalah,ini tentu seperti sebuah kemunafikan besar pada perusahaan plat merah milik BUMN ini.
Selain persoalan brondolan di TPH dan di piringan, setelah panen ternyata pelepah juga tampak tidak di potong menjadi 3 bagian,bahkan dibiarkan tergeletak begitu saja diatas piringan dan diatas pasar pikul.Pelepah sawit yang dibiarkan di piringan tentu dapat mengganggu penyerapan air dan unsur hara oleh tanaman sawit.
Selain itu, diduga akibat kurangnya perawatan menjadikan kondisi tanaman tahun tanam 2015 ini kurang menghasilkan buah,sebap terpantau banyak Tanaman yang tidak memiliki buah di pokoknya,berbeda dengan kondisi tanaman di Blok AV 09 dan Blok AV 17 yang lokasinya dipinggir jalan poros perkebunan hampir rata rata berbuah.Selain itu,tanpak sebuah gulma kayuan jenis pohon beringin tumbuh subur menjulang kelangit diperkirakan setinggi 10 meter lebih.selain itu gulma jenis lompong dan tumbuhan liar juga sudah mulai subur diantara pepohonan sawit.
Atas temuan ini, wartawan coba menyambangi kantor Afdeling lX kebun Unit Bahjambi untuk lakukan konfirmasi kepada Nurhamzah Girsang selaku Asisten Afdeling IX,namun sangat disayangkan kantor kondisi tutup.Sementara itu Asisten Kepala Kebun Bah Jambi Hendrik belum berhasil dikonfirmasi hingga berita ini dilayangkan ke redaksi.
Namun atas hal ini cukup jelas integritas kerja dari para pemimpin di PTPN IV Regional ll Unit Kebun Bahjambi masih dikategorikan kurang bertanggungjawab hingga potensi merugikan perusahaan dan negara, sehingga Direksi PTPN IV Palmco dibawah nahkoda Jatmiko Santoso melalui Region Head Regional ll Darma Lessan wajib lakukan evaluasi kinerja bawahannya.
Sementara itu General Manajer PTPN IV Distrik I Bahjambi.Masaeli Lahagu,selaku Penanggungjawab pengelolaan operasional dengan tugas utama pengawasan produksi yang ditugaskan Direksi PTPN IV PalmCo ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait temuan dilapangan tenyata sudah memblokir nomor wartawan mengingat kinerjanya sering dikritisi awak media ini.(SGN/R01)
Discussion about this post