Simalungun, Sinarglobalnusantara.com-
Dunia pendidikan Kabupaten Simalungun tercoreng lagi atas kasus pembuangan janin bayi yang lahir diluar nikah yang baru ini terungkap di toilet Rumah Sakit Balimbingan, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Informasi dihimpun berdasarkan keterangan tertulis Kapolsekta Tanah Jawa.Kompol Asmon Bufitra SH.MH., yang disampaikan melalui Kanit Reskrim Polsekta Tanah Jawa.Iptu Lumban Sirait.
Skandal ini pun terungkap berdasarkan laporan yang diterima kepolisian Polsekta Tanah Jawa Resort Simalungun bernomor /06/VI/2024/SPKT/Sek Tanah Jawa /Polres Simalungun/Polda Sumut 13 Juni 2024.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Kapolsekta Tanah Jawa dan tim mendatangi UGD Rumah Sakit Balimbingan, dan melakukan penyelidikan, serta olah tempat kejadian perkara, pada Pukul 12.30 WIB.Menurut Kompol Asmon, sebelumnya sesuai laporan polisi yang diterima, ditemukan mayat di Toilet UGD Rumah sakit Balimbingan.“Sesuai laporan yang kami terima, mayat tersebut ditemukan pada Rabu 12 Juni 2024 sekira pukul 05.30 WIB,”ujar Kompol Asmon.
Dalam temuannya, polisi menemukan satu orang bayi perempuan berada di Toilet dalam kondisi meninggal dunia.
“Janin perempuan ini diduga usia sekira 6 bulan,”ujar Kompol Asmon.
Selanjutnya Polsek Tanah Jawa menghubungi Personil Inafis Polres Simalungun untuk melakukan olah TKP, dan selanjutnya jenazah bayi tersebut dimasukkan ke kantong mayat untuk dibawa dan dilakukan otopsi ke Rumah Sakit Bhayangkari Medan.
Dari keterangan Kapolsek diketahui pihak kepolisian telah memeriksa dua perawat yang bertugas di Rumah Sakit Balimbingan diantaranya Ernilawati FE Lubis dan Pipi Lestari.
Dari Hasil Interogasi di ruangan UGD Rumah Sakit Balimbingan terhadap perawat, diperoleh informasi bahwa pada hari Rabu (12/6/2024) Pukul 05.30 WIB, Pihak RS menerima pasien atas inisial GS (18) dengan keluhan sakit perut.
GS diketahui berstatus pelajar di SMA Bina Guna Tanah Jawa, Simalungun dan baru menerima kelulusan Tahun 2024.Selanjutnya tersangka tinggal di daerah Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun.
Tidak berlama-lama, kepolisian langsung menemukan terduga pelaku dan melakukan pemeriksaan,“Setelah dilakukan interogasi pada Kamis tanggal 13 Juni 2024 sekitar pukul 13.00 WIB,namun sementara sedang dalam penyelidikan lebih lanjut terkait motif dan modusnya sehingga GS menguggurkan bayinya.”ujar Kompol Asmon.

Terpisah salah satu aktifis sekaligus pengamat dunia pendidikan.Antoni Siallagan, memberikan komentar terkait peristiwa yang memalukan tersebut.”Hal itu bisa terjadi akibat kurangnya pengawasan orang tua dan pihak sekolah, buktinya hingga hamil 6 bulan mereka tidak mengetahui perkembangan anak anak nya,jika betul betul saja mereka perduli pasti hal itu sudah lama terungkap,tidak sampai menghilangkan nyawa bayi tidak berdosa.Jika sudah begini kan kasihan kita,disatukan sisi anak bayi tidak berdosa itu meninggal maka tersangka GS pun harus menanggung perbuatannya secara hukum,belum lagi keluarga menanggung aib malu”Tandas Antoni melalui panggilan WhatsApp redaksi Sinar Global Nusantara.
Antoni juga menyoroti lemahnya pengawasan dari pemerintah terkait kenakalan remaja”kita juga menyayangkan lemahnya pengawasan dari pemerintah setempat terkait kenakalan remaja saat ini,jika kita lihat sepanjang jalan melintasi pusat kota Kecamatan Tanah Jawa mulai dari Simpang Nagojor hingga ke Simpang Tangsi Balimbingan,disitu banyak tempat nongkrong anak anak sekolah, anehnya meskipun saat jam pelajaran sedang berlangsung namun anak anak berpakaian dinas sekolah bebas nongkrong/Nongki (Bahasa trend saat ini=Red) di wilayah tersebut.Selain itu banyak juga tempat tempat kos yang diduga kurang pengawasan dari pemiliknya,maka hal hal tersebut pastinya menunjang kenakalan remaja “Tandasnya
Kepada Aparat Penegak Hukum Antoni meminta usut tuntas kejadian tersebut,”Kita berharap pihak kepolisian mengusut tuntas peristiwa memalukan ini, kepolisian harus mengungkap apakah ada keterlibatan pihak Rumah Sakit atau oknum oknum di dalamnya.kepolisian juga kita minta segera menangkap lelaki pelaku teman tersangka GS selaku ayah kandung korban janin”. ungkapnya mengakhiri (SGN/DS/R03)
Discussion about this post