Simalungun,Sinarglobalnusantara.com-
Pasca aksi demo Aliansi Masyarakat Bosar Nauli dan Mahasiswa Peduli Jeritan Rakyat yang berlangsung aman dan tertib kemarin pada hari Jumat 27 Desember 2024,salah satu media Online membuat berita tandingan dengan menuliskan aksi tersebut diduga sarat kepentingan,adanya pemberitaan tersebut pun diduga suruhan Pangulu Nagori Bosar Nauli Heppi Nurnatalia Sidauruk mengingat suami Pangulu sendiri sudah bergabung di media tersebut semenjak kinerjanya sering disoroti sejumlah Media PERS,dan sebagai bukti terpantau di Redaksi media tersebut tertulis nama Erwinsa Sinaga yang notabene adalah nama Suami Pangulu Heppi Sidauruk.
Susilo Atmaja Purba atau yang sering disebut Purba Blankon selaku pimpinan aksi ketika berbincang dengan wartawan disela sela kegiatan Peduli Bakti Sosial 2025 yang dilakukannya di Akajel Coffee di Buntu Turunan, Kecamatan Hatonduhan,Kabupaten Simalungun Sumatera Utara,tepatnya pada Senin (13/01/2025 )terkait adanya berita tandingan yang menyatakan aksi yang sebelumnya ada unsur kepentingan oknum,atas pemberitaan tersebut justru warga memberikan doa terbaik,”Ya kita udah tau soal pemberitaan itu,ya maklum sajalah mungkin itu berita pesanan soalnya banyak yang gak benar isinya,namun warga justru menitip pesan doa terbaik semoga wartawan yang menulis berita tersebut dilimpahkan kesehatan dan keberkahan”tandas Purba Blankon.
Dijelaskan Purba Blankon,dalam media tersebut ditulis diduga aksi demo ini dilakukan untuk kepentingan oknum,untuk menjatuhkan pemerintahan Nagori Bosar Nauli dibawah pimpinan Heppi Sidauruk,namun anehnya tidak dituliskan siapa oknum yang dimaksud dan tidak diterangkan kepentingan apa.Padahal jelas jelas warga sudah melakukan aksi demo hingga 5 kali menuntut keadilan dan mendesak Heppi Nurnatalia Sidauruk agar mengundurkan diri karena beberapa permasalahan fatal di Nagori Bosar Nauli terjadi akibat kebijakan Heppi Nurnatalia Sidauruk”Tak ada arang jika tidak ada api, tentunya kemarahan warga yang menuntut Heppi dicopot dari Jabatan Pangulu pastinya memiliki kesalahan cukup fatal,nah warga tidak punya kuasa tetapi mereka punya kekompakan sehingga turun kejalan lakukan aksi,nah undang undang sendiri memperbolehkan masyarakat berpendapatan didepan umum,lalu masalahnya dimana”katanya lebih lanjut.
Ditulis juga dalam berita sesuai keterangan narasumber yang tidak jelas karena hanya dibuat inisial BS,bahwa aksi demo ini bukan karna jeritan rakyat disana,”lihat aja wajah mereka ceria banget dan pakaian mereka bagus gitu,warga yang ikut demo tidak semua warga Bosar Nauli, justru terlihat di antara mereka berasal dari Tanah Jawa,Jawa Maraja Bah Jambi,Buntu Turunan bahkan ada yang berasal dari Siantar”, tutur narasumber seperti diwartakan.
Menurut Purba Blankon berita ini pun mengada ngada,”Itu ada disebut peserta dari warga luar,namun tidak disebutkan identitas yang dimaksud dan tidak dipost wajah warga luar yang dimaksud, jika benar ya ditunjukkan dong datanya jangan buat opini saja,kan sudah tidak masuk akal narasumbernya yang dimaksud bisa kenal orang dari berbagai wilayah dalam aksi demo itu,jadi terlalu tampak itu berita pesanan pihak yang terganggu akan aksi perjuangan yang kita lakukan bersama warga,namun yang lebih parahnya disebut pula wajah pendemo cerah dan bajunya bagus,emang kalau warga teraniaya itu harus pakai baju lusuh ya,dan harus berduka ya,kok sekeji dan sedangkal itu pengetahuan narasumbernya ya”tutur Purba Blankon.
Soal disebutkan yang melakukan orasi ditempat kantor DPMN bukan mahasiswa yang berasal dari Bosar Nauli itu benar, “Ya selain mahasiswa di Bosar Nauli adek adek Mahasiswa Siantar Simalungun juga mendukung kita dan hadir dilokasi,kita sangat apresiasi malah sikap komitmen mahasiswa yang bela rakyat,dan dari segimanapun itu tidak menyalahi, justru mahasiswa adalah garda terdepan pembela rakyat,hanya saja yang kita sesalkan berita tersebut hanya sepihak karena tidak ada konfirmasi langsung pada saya selaku pimpinan aksi, nomor saya kan ada dimana-mana pada selebaran tuntutan 8 poin yang sudah menyebar saat aksi,kita sanksi malah wartawan yang menulis berita itu tidak ada dilokasi”tukas Purba Blankon.
Dalam pemberitaan tersebut juga disoal terkait tuntutan warga poin ke 4 dan poin 5,dimana disebutkan putusan Mahkamah Agung dari pusat menetapkan atas nama Tarianus Sinaga menang perkara atas kepemilikan tanah di Bosar Nauli”Jika memang itu benar ya silahkan mereka minta Pengadilan yang eksekusi lahan,bukan malah seperti dugaan warga berkomplot sama Pangulu,dalam hal tersebut seharusnya Pangulu tidak perlu ikut campur, karena Pangulu adalah milik rakyat bukan milik pihak luar, buktinya pejabat Pangulu Pangulu sebelumnya juga tidak pernah mau ikut campur soal permasalahan lahan tersebut maka selalu kondusif,nah setelah ibu Heppi Sidauruk jadi Pangulu malah ikut campur yang membuat warga marah dan menduga ada kong kali kong antara pangulu dengan pihak yang mengaku menang di Mahkamah Agung soal permasalahan lahan tersebut, intinya jika memang sudah menang di MA maka silahkan ambil langkah eksekusi agar tidak menjadi kekacauan di tengah masyarakat “tandasnya.
“Mereka juga soroti point ke 5 soal dugaan pemalsuan Dokumen oleh
suami Pangulu dengan dalih tidak mungkin suami pangulu itu melakukannya, namun perlu diketahui bahwa permasalahan tersebut sudah dilaporkan ke Polres Simalungun dengan STPL Nomor:LP/B/312/X/2024/SPKT/Polres Simalungun/Polda Sumatera Utara,karena korban merasa prosesnya lamban sehingga kemarin dalam demo masyarakat menuntut agar segera dilakukan percepatan proses dan segera menangkap oknum suami Pangulu tersebut,apa salah juga ya jika warga buat laporan “Ungkapnya.
Selanjutnya,saat dipertanyakan isi dalam pemberitaan tersebut ditulis hasil konfirmasi dari Pangulu Nagori Bosar Nauli.Heppi Nurnatali Sidauruk yang mengatakan tuntutan masyarakat justru mengada ada karena menyebutnya Arogansi dan tidak mengayomi, justru Purba Blankon menanggapi ringan saja”Tidak mungkin ada bara jika tak ada api, mari intropeksi diri saja dalam permasalahan ini,dia itu pemimpin di Nagori loh seharusnya bersikap merangkul Masyarakat”kata Purba Blankon.
(SGN/AP/Tim)
Discussion about this post