Pematangsiantar, Sinarglobalnusantara.com-
Dugaan keterlibatan seorang oknum inisial EN biasa dipanggil Borneng dalam praktik perjudian dan penguasaan bisnis togel di wilayah Siantar Marimbun,menjadi sorotan.Warga pun semakin resah mengingat seringnya sejumlah wanita duduk nongkrong, karaokean hingga pagi,dan diduga main judi kartu di warung lapak judi milik Borneng berlokasi di jalan manunggal karya No 3,Tong Marimbun,kecamatan siantar Marimbun,Kota Pematangsiantar,Sumatera utara.
Informasi dihimpun berdasarkan keterangan masyarakat sekitar dilanjutkan investigasi wartawan dengan berpura pura sebagai tamu atau pelanggan warung tersebut beberapa hari selama bulan Juli 2025, diketahui selain penyedia lapak judi, Borneng juga terkenal sebagai agen togel,Selain menerima pembelian nomor togel melalui online, Borneng mempunyai beberapa anggota ataupun penulis lapangan ,ada marga Manurung yang informasinya kekasih hati Borneng dan khusus mangkal di warung Borneng,selain penulis togel Manurung juga khusus untuk jual beli koin untuk pertaruhan pemain judi di warung tersebut.Sedangkan marga Napit khusus penulis togel dengan mangkal di beberapa warung di sekitar Siantar Marimbun.
Anehnya aktivitas ini menurut warga sudah berjalan 3 tahun tanpa tersentuh hukum, warga semakin resah akibat warung tersebut hampir 24 jam beroperasi.”Diwarung itu sering karoke dan mabuk mabukan sampek jam 2 pagi,bebasnya permainan judi ditempat itu sepertinya sudah merasuki semua orang dan ini bisa merusak kehidupan masyarakat.Akibat permainan judi ini yang semakin berkembang pesat,membuat suami suami kami semakin malas bekerja, dan hanya duduk santai di warung Borneng sambil membahas togel dan main judi, akhirnya ekonomi rumah tangga hancur “ujar salah satu warga yang mengakui suaminya sering ke lokasi.
Sementara informasi yang berhasil dikorek wartawan dari salah satu pelanggan warung Borneng mengatakan ada kepuasan tersendiri hadir di warung Borneng,”Enak di sini beli nomor lae,kalau tembus di bayar.Kalau cair trus minum lah sambil koro koro kita di sini.Main leng pun disini enjoy karna banyak perempuan yang main lae,bisa sambil cuci mata.Udah gitu lae banyak juga oknum di sini main lae,otomatis di backup nya tempat ini lae, jadi awak merasa nyaman disini main lae”ungkapnya.
Saat dipertanyakan informasi kepada siapa Borneng menyetor hasil penjualan Togel, lelaki paruh baya ini mengaku tidak mengetahuinya ,”Hanya borneng yang tahu kepada siapa dia mengirim hasil rekapan setiap harinya,kita gak pernah dikasih tahu, intinya kalau tembus ya dibayar,”tandasnya.
Diketahui, praktek judi tebak angka yang diperankan Borneng setiap harinya ada dua,yaitu Togel Singapore dan Hongkong.Sedangkan untuk permainan judi di dalam warung borneng ada 4 meja,yakni jenis kartu leng dan domino. Lebih hebatnya permainan di lapak tersebut tidak menunjukkan uang tunai ,melainkan koin,borneng menyediakan koin untuk di tukar dengan uang tunai,agar bisa menutupi aktifitas tersebut ke publik. Bahkan borneng juga dikenal sebagai rentenir,dimana mereka yang sudah kehabisan modal untuk main judi dan beli togel,borneng sedia pinjamkan uang tunai kepada pemain dengan bunga 20 persen.
Bebasnya aktivitas dugaan perjudian ini di tengah masyarakat, memperkuat kecurigaan akan adanya jaringan perjudian yang beroperasi secara sistematis di daerah tersebut. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai efektivitas kinerja Polresta Siantar Polda Sumut dalam memberantas aktivitas perjudian ilegal di wilayah hukumnya. Penemuan para wanita yang bermain kartu “leng” menjadi bukti nyata bahwa praktik perjudian tersebut beroperasi dengan cukup leluasa.

Keberadaan lapak judi dan bisnis togel ilegal yang diduga dikendalikan Borneng bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga berdampak negatif terhadap masyarakat. Praktik perjudian dapat memicu berbagai masalah sosial, seperti kemiskinan, kriminalitas, dan disintegrasi sosial. Oleh karena itu, penegakan hukum yang tegas dan konsisten sangat dibutuhkan untuk memberantas praktik ini.
Kinerja Polresta Pematangsiantar dalam menangani kasus ini menjadi pertanyaan besar. Apakah Polresta Siantar telah melakukan upaya maksimal dalam memberantas perjudian di Siantar Marimbun? Atau, adakah kemungkinan adanya kelalaian atau bahkan keterlibatan oknum internal dalam melindungi operasi perjudian tersebut? Transparansi dan akuntabilitas dari pihak kepolisian sangat penting untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan memulihkan kepercayaan publik.
Terkait informasi perjudian di wilayah hukumnya, Kapolres Pematangsiantar AKBP Sah Udur T.M Sitinjak SH. SIK. MH belum berhasil dikonfirmasi.Namun Masyarakat Siantar Marimbun berharap Polresta Pematangsiantar segera mengambil tindakan tegas dan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap jaringan perjudian yang diduga melibatkan Borneng. Proses hukum yang adil dan transparan harus dijalankan untuk memberikan efek jera kepada para pelaku dan melindungi masyarakat dari dampak buruk praktik perjudian. Ketegasan Polresta Siantar dalam menangani kasus ini akan menjadi ukuran keberhasilan mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukumnya. Kepercayaan publik terhadap kinerja kepolisian sangat bergantung pada komitmen mereka dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu.(SGN/MP)
Discussion about this post