Simalungun,Sinarglobalnusantara.com-
Tanaman kelapa sawit masuk dalam kategori sehat apabila di dalam setiap pohonnya terdapat jumlah pelepah sesuai dengan umur tanaman,secara umum biasanya umur 3 sampai 6 tahun adalah 56 pelepah per pohon, 7 sampai 13 tahun adalah 48 pelepah per pohon, 14 sampai 25 tahun adalah 40 pelepah per pohon. Pelepah ini sendiri bermanfaat sebagai sarana untuk melakukan proses fotosintesis dalam translokasi asimilat guna kelangsungan hidup dan pertumbuhan tanaman kelapa sawit.
Tentunya pada Perkebunan PTPN IV yang
merupakan perusahaan perkebunan plat merah milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki cita cita menjadi perusahaan sawit dan penghasil CPO (Crude Palm Oil) terbesar di dunia pasti sangat memperhatikan perihal perkembangan dan perawatan pada tanaman sawit milik perusahaan.Namun pada kenyataannya pelaksanaan dilapangan tidak seindah angan angan, buktinya masih ada aja ditemukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan Standar Operasional yang telah ditentukan Seperti yang terjadi di PTPN IV Regional ll Unit Kebun Laras.
Informasi terungkap berdasarkan keterangan salah satu sumber yang mengatakan diareal Afdeling IV kebun Laras banyak pohon kelapa sawit yang masih aktif berproduksi sudah lebih satu tahun tidak dilakukan perawatan tunasan (Pruning)”banyak kita lihat sampah pelepah yang sudah mengering bergantungan, sehingga tampak kebun itu rimbun dan gelap, kalau abang tak percaya boleh langsung masuk kedalam, banyak sampah pelepah yang sudah mengering tak ditunas”Tandas sumber di salah satu warung disekitar perkebunan Unit Laras.
Selanjutnya setelah mendapatkan informasi, wartawan pun langsung melakukan investigasi kelokasi PTPN IV Regional ll Unit Kebun Laras Afdeling IV tepatnya Blok 12 pada hari Kamis (11/7/2024). Benar saja ditemukan tanaman kelapa sawit telah rusak parah.Kelapa sawit yang ditanam tahun 2012 ini terlihat pelepahnya mengering dan sebagian patah pangkal pelepah (Frond base fracture) sehingga bergelantungan di pohon sawit.diperkirakan hal ini terjadi karena beberapa hal, diantaranya sudah bertahun tidak dilakukan Pruning atau penuntasan.atau kurangnya bisa karena kekurangan unsur hara Kalium(K),bahkan bisa juga diakibatkan kekurangan air pada tanaman sawit.Tentu banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan tanaman bahkan PTPN IV sendiri sudah banyak mengeluarkan anggaran untuk perawatan tanaman kelapa sawit milik perusahaan.
Selanjutnya wartawan coba melakukan konfirmasi terhadap Asisten Kepala dan juga Asisten SDM melalui pesan watshap terkait adanya areal tanaman yang masih aktif berproduksi di afdeling IV yang tampak tidak dilakukan nya perawatan tunasan , namun sangat di sayangkan ke dua pejabat PTPN IV kebun Laras ini tidak memberikan jawaban bahkan langsung memblokir nomor wartawan.
Tentu sikap seperti ini sangat mengecewakan,bahwa ke 2 pejabat di kebun Laras ini kurang kooperatif ,padahal media sebagai lembaga sosial control hanya ingin mengingatkan kinerjanya.Sehingga diminta kepada jajaran petinggi PTPN IV melalui inspektorat dan SPI untuk melakukan investigasi dan pemeriksaan terkait temuan ini, sebab ada dugaan anggaran pemeliharaan tunasan untuk tanaman menghasilkan di PTPN IV Regional ll Unit Kebun Laras masuk kantong pribadi para pejabatnya.( SGN/TS)
Discussion about this post