Simalungun, Sinarglobalnusantara.com-
Kemarin pada hari kamis (16/05/2024), Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Simalungun, mengumumkan hasil penetapan seleksi calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur beserta pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada Kabupaten Simalungun tahun 2024.
Namun dari hasil penetapan tersebut, akhirnya banyak menuai kritik dan sorotan dari berbagai elemen masyarakat, perekrutan PPK pun diduga penuh kecurangan cacat administrasi dan berbau kepentingan politik dan mengutamakan titipan oknum di dalam Komisioner KPU, sehingga mulai dari seleksi administrasi dan penetapan calon anggota PPK dinilai penuh kejanggalan.
Seperti yang terjadi pada perekrutan PPK untuk wilayah kecamatan Tanah Jawa.Berdasarkan Berita Acara Rapat Pleno KPU Kabupaten Simalungun Nomor 157/PP.04.2-BA/1208/4/2024 tanggal 5 mei 2024 tentang perubahan atas Berita Acara Rapat Pleno KPU Kabupaten Simalungun Nomor 156/PP.04.2-BA/1208/4/2024.KPU Simalungun sudah melakukan penelitian administrasi ditanggal 24 April 2024 hingga 03 Mei 2024.Namun penelitian administrasi tersebut diduga hanya formalitas semata.
Buktinya sesuai keterangan narasumber yang layak dipercaya,bahwa meskipun KPU Kabupaten Simalungun diduga telah mengetahui dan diberitahukan adanya pembuatan Surat Kesehatan (Sukes)palsu oleh oknum oknum calon PPK Kecamatan Tanah Jawa, seharusnya KPU Simalungun kembali lakukan penelitian ulang administrasi khusus calon PPK Kecamatan Tanah Jawa.Namun tetap saja KPU Simalungun meloloskan oknum oknum yang menggunakan Sukes palsu ke tahap wawancara bahkan masuk pengumuman 5 besar dan dilantik menjadi Anggota PPK Kecamatan Tanah Jawa.
“Kemarin pada tanggal 7 Mei 2024,calon PPK tanah Jawa lakukan seleksi tertulis melalui metode Computer Assisted Test(CAT),dan saat itu lewat telepon salah satu staf Puskesmas Tanah Jawa sudah memberikan kabar kepada bapak Anselmus Ginting selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) KPU Simalungun ,bahwa ada beberapa oknum calon PPK dalam melengkapi administrasi dengan menggunakan Surat Kesehatan palsu.Dan pihak Puskesmas juga sudah konfirmasi mana stempel asli dan stempel palsu, namun kenyataannya KPU Simalungun tetap melanjutkan seleksi dan meloloskan mereka menjadi anggota PPK Kecamatan Tanah Jawa”tandasnya melalui pesan WhatsApp.
Menurut narasumber,soal penggunaan Sukes palsu ini sudah bukan rahasia lagi, semua sudah tahu soal itu, setidaknya ada 3 nama yang lolos menjadi anggota PPK yang menggunakan Sukes Palsu, diantaranya Leonard Sinaga dengan Nomor pendaftaran 23-120811247, selanjutnya
Rioga Lolo Bittatar Silitonga dengan Nomor pendaftaran 23-120811244,dan terakhir ada nama Ade Fahrizal Koto dengan Nomor pendaftaran 23-120811241″Secara administrasi ini sudah jelas salah, dengan meloloskan calon PPK yang menggunakan Surat Kesehatan palsu itu sudah jelas cacat administrasi,maka ini layak dilaporkan kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) agar dilakukan sidang, selain itu baik itu Komisioner KPU Simalungun dan oknum Anggota PPK yang lolos menggunakan Sukses palsu harus dilaporkan kepada Aparat Penegak Hukum”tandasnya.
Tidak sampai disitu, kejanggalan pun makin jelas pada penetapan calon Anggota PPK Tanah Jawa, sepertinya hasil dari ujian seleksi tertulis melalui metode Computer Assisted Test(CAT) tidak berpengaruh pada penetapan tersebut, buktinya calon yang nilainya paling tinggi tidak terpilih menjadi anggota PPK Kecamatan Tanah Jawa, justru nilai yang paling rendah lah yang ditetapkan menjadi calon anggota.
Berikut rangkuman hasil ujian seleksi tertulis,urutan perolehan nilai tertinggi hingga terendah dengan metode Computer Assisted Test(CAT)
1.Nomor Pendaftaran 23-1208112415 Texas Saragih dengan nilai 49,
2.Nonmor pendaftaran 23-1208112414. Daniel Johan Siahaan Nilai 47
3.Nomor pendaftaran 23-120811244 l Lolo Bittatar Silitonga 45
4.Nomon pendaftaran 23-1208112410 Lolex Irma Sihombing dengan nilai 44.
5.Nomor Pendaftaran 23-120811242 Nama Abdul Hafizh Arridho dengan nilai 43
6.Nomor 23-120811243 Shandy Arion Pratama Samosir dengan nilai 42.
7.Nomor pendaftaran 23-120811247 Leonard Sinaga dengan nilai 39
8.Nomor pendaftaran 23-1208112413 Satrio Dwi Cahyo dengan nilai 38.
9.Nomor pendaftaran 23-120811241 Nama Ade Fahrizal Koto, nilainya sama dengan Liwardi Tampubolon hanya 37.
10.Nomor pendaftaran 23-1208112412 Dennis Liwardi Tampubolon dengan nilai 37
11.Nomor pendaftaran 23-1208112411 Monang Sirait dengan nilai 36.
12.Nomor pendaftaran 23-120811249 Imam S Arifin dengan nilai 34
Sementara,berdasarkan pengumuman KPU Simalungun dengan nomor 29 PP.04.2-PU/1208/4/2024 pada tanggal 15 Mei 2024 berikut nama nama yang terpilih meskipun tidak memperoleh nilai tertinggi saat seleksi tertulis dan sebagian diduga menggunakan Sukses palsu
1.Nomor pendaftaran 23-120811244 Rioga Lolo Bittatar Silitonga dengan nilai 45 berada di posisi ke 3 saat ujian, namun diduga menggunakan Sukes Palsu.
2.Nomor Pendaftaran 23-120811242 Nama Abdul Hafizh Arridho dengan nilai 43 berada di posisi ke 5 saat ujian.
3.Nomor pendaftaran 23-120811247 Leonard Sinaga dengan nilai 39, keterangan pakai Sukes palsu.
4.Nomor pendaftaran 23-120811241 Nama Ade Fahrizal Koto, dengan Nilai 37 berada di posisi ke 7 saat ujian, namun diduga menggunakan Sukes Palsu.
5.Nomor pendaftaran 23-120811249 Imam S Arifin dengan nilai 34,posisi ke 12 atau terkahir saat ujian.
Dari ke 5 calon PPK yang terpilih tesebut diduga beberapa diantaranya adalah titipan dari Komisioner KPU Simalungun.Imam S Arifin dinyatakan terpilih diduga titipan Komisioner KPU Faizal Hamzah, keduanya adalah saudara kandung, sehingga meskipun nilainya yang paling rendah dalam seleksi tertulis maka tetap saja KPU Simalungun meloloskannya.Abdul Hafizh Arridho juga diduga titipan Faizal Hamzah mengingat keduanya masih kerabat dekat.
Sama halnya dengan Leonard Sinaga,diduga titipan Johan Septian Pradana ketua KPU Simalungun,Leo juga dekat dengan Faizal Hamzah, meskipun nilainya diurutan ke 7 bahkan administrasinya cacat karena menggunakan Sukes Palsu tetap saja ditetapkan sebagai anggota PPK Tanah Jawa karena keduanya ada hubungan kerabat bahkan ada dugaan konspirasi diantara mereka.Selain itu Leonard Sinaga juga masih kerabat dengan Johan Septian Pradana yang saat ini menjabat ketua KPU Simalungun.
Bahkan sebelumnya dikutip dari media online Desa Merdeka yang terbit pada 17 November 2023,Faisal Hamzah selaku devisi tehnis penyelenggaraan telah melakukan tindakan penyalahgunaan wewenang dalam proses pemilihan Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Tanah Jawa, Faizal Hamzah lakukan intervensi kepada Doni Kesuma”Aku minta samamu si Leo buat jadi ketua ya. Aku minta si Leo jadi ketua kau paham atau tidak. Kau paham atau tidak aku minta si Leo jadi ketua”,pesan Faisal Hamzah kepada Doni Kesuma melalui pesan WhatsApp kalau itu.
Sementara itu,Rioga Lolo Bittatar Silitonga merupakan orang dekat dan kepercayaan Johan Septian Pradana, loyalitas Riogo juga sangat tinggi sehingga meskipun diduga menggunakan Sukes Palsu tetap saja dipertahankan,sama dengan Ade Fahrizal Koto mantan PPS Kelurahan Tanah Jawa adalah teman dekat Johan ketika Johan masih menjabat ketua PPK Kecamatan Tanah Jawa, loyalitasnya juga sangat tinggi pada Johan sehingga meskipun dengan Nilai 37 berada di posisi ke 7 saat ujian dan diduga menggunakan Sukes Palsu tetap saja ditetapkan jadi anggota PPK.
Secara global,penetapan seleksi calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) oleh KPU Simalungun juga dipersoalkan,ada kejanggalan yang terjadi satu hari sebelum penetapan, menjadi perbincangan umum ketika terungkap ke permukaan beberapa Komisioner KPU Simalungun diduga berada di rumah seorang Calon Anggota Legislatif (Caleg) terpilih dari Partai Golkar, Abdul Razak Siregar, di Jalan Masjid Al Iman, Nagori Karang Sari, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, Selasa sore hingga malam (14/05/2024).Dugaan itu diperkuat dengan terlihatnya 3 mobil dinas disebut-sebut milik Komisioner KPU Simalungun terparkir berdampingan dengan mobil milik Abdul Razak Siregar di halaman belakang rumahnya.

Dikutip dari media Restorasidaily.com
,Para Komisioner KPU Simalungun itu menghadap Abdul Razak Siregar, disinyalir bertujuan untuk menentukan nama-nama calon anggota PPK yang telah mengikuti seleksi agar dilantik pada tanggal 16 Mei 2024.Namun saat dikonfirmasi wartawan media tersebut Ketua KPU Kabupaten Simalungun, Johan Septian Pradana, serta dua Komisioner KPU Simalungun lainnya, Faisal Hamzah dan Martua HP Hutapea, tidak berkenan menjawab tentang pertemuan Komisioner KPU Simalungun dengan Abdul Razak Siregar.Dikhawatirkan, terjadi permufakatan terselubung antara para Komisioner KPU Kabupaten Simalungun dengan Abdul Razak Siregar dalam menentukan nama-nama calon anggota PPK tersebut.
Bukan hanya itu saja,2 Komisioner KPU Simalungun atas nama Eka Sri Nova Hasibuan dan Nico Olyvin Aritonang diduga tidak dilibatkan pada rapat pleno hasil seleksi calon anggota PPK dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) 2024.Penentuan nama anggota PPK yang lulus seleksi, disinyalir ditentukan oleh tiga Komisioner KPU Simalungun, Johan Septian Pradana, Faisal Hamzah dan Martua HP Hutapea, bersama Caleg terpilih DPRD Simalungun dari Partai Golkar, Abdul Razak Siregar.
Terkait hal tersebut dan gonjang ganjing yang menerpa KPU Kabupaten Simalungun, media Sinar Global Nusantara coba konfirmasi Ketua KPU Kabupaten Simalungun Johan Septian Pradana melalui pesan WhatsApp pada hari Sabtu (18/05/2024), namun sangat disayangkan Johan belum memberikan keterangan hingga berita ini dilayangkan ke meja redaksi.

Terpisah terkait gonjang ganjing soal KPU Simalungun, Sekjen LSM Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia Kabupaten Simalungun Susilo Atmaja Purba yang kerap disapa Purba Blankon memberi tanggapan “Menurut saya KPU Simalungun sedang tidak baik baik saja, dan terindikasi sudah nampak tidak demokratis, mulai dari isu miring bertemu dengan Caleg terpilih partai Golkar dan Pengumuman hasil seleksi yang dilakukan hari kamis (16/05/2024) pukul 01:00 dini hari.dan tanpa jeda ruang gerak pada masyarakat untuk memberikan tanggapan langsung dilakukan pelantikan di hari yang sama jam 09:00WIB yang berlangsung di Hotel Sing A Song,dan yang lebih menohok menurut kita meskipun sudah ramai pemberitaan soal calon yang menggunakan Sukes palsu namun KPU Simalungun berkesan memaksakan pelantikan,selain itu ada juga beberapa masyarakat yang memberikan laporan soal kejanggalan penetapan PPK yang dilakukan oleh KPU Simalungun,maka dalam hal ini kita tidak boleh tinggal diam,maka dalam waktu dekat akan berkoordinasi pimpinan untuk membuat laporan pengaduan agar ini bisa terungkap.Kita juga akan Surati dan buat laporan kepada KPU RI dan DKPP-RI soal ini,dan soal Surat Kesehatan palsu yang dipergunakan Calon Anggota PPK dalam melengkapi administrasinya akan kita laporkan kepada Aparat Penegak Hukum, sudah jelas ada unsur kesengajaan dalam hal ini,”tandas Purba Blankon.(SGN/Team/R01)
Discussion about this post