Simalungun,Sinarglobalnusantara.com
Prinsip dasar kejujuran seseorang pemangku jabatan ataupun pengelola anggaran yang digelontorkan pemerintah adalah selalu menanamkan sikap terbuka apa adanya berdasarkan fakta, situasi dan kondisi, sehingga sebenarnya tidak perlu takut akan apapun karena pada dasarnya sudah dikerjakan sesuai dengan mekanisme yang ada.
Namun apakah karena alergi kepada wartawan atau takut dikonfirmasi terkait realisasi penggunaan Dana Bos yang dikelolanya,Juliaman Purba selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Raya selalu saja mengelak setiap wartawan mengunjungi kantornya.Bahkan kehadiran wartawan Sinar Global Nusantara selalu saja gagal menemui Juliaman.
Terakhir pada hari Rabu, (24/04/2024) sekitar pukul 09:WIB dan pada hari Jumat (26/04/2024) wartawan Sinar Global Nusantara coba berkali kali untuk menemui Kepala Sekolah,namun tetap saja Juliaman tidak bisa ditemui.Seorang lelaki saat ditemui dilokasi yang ternyata Wakil Kepala Sekolah, sangat sinis ketika dikonfirmasi wartawan keberadaan Kepala Sekolah,”Gak urusanku entah dimana dia,kau cari lah situ”tandasnya langsung beranjak.
Namun seperti memberikan isyarat salah seorang wanita diyakini guru di Sekolah tersebut berbisik bahwa kepala sekolah ada di sekitar sekolah tersebut.Selain sulit ditemui,kuat dugaan kepala sekolah pun sudah mengancam para guru dan stafnya agar tidak pernah memberikan nomor teleponnya kepada wartawan, buktinya setiap guru yang coba dimintai nomor telepon Kepala Sekolah, satupun tidak ada yang berani memberikan.
Sehingga dalam hal ini, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga diminta mengevaluasi kinerja Juliaman Purba karena dinilai salah menempatkan posisi kepala sekolah di SMP Negeri 2 Raya, Bupati melalui Dinas Pendidikan juga diminta memberikan pendidikan khusus kepada Juliaman Purba agar lebih terbuka dalam penggunaan Dana Bos,Juliaman juga harus terbuka kepada para wartawan karena PERS merupakan mitra kerja pemerintah.(SGN/JES)














































Discussion about this post