Simalungun, Sinarglobalnusantara.com-
Barlian Sinaga tampaknya sudah merasa diatas awan dan menganggap diri raja dan hebat sendiri mentang mentang sudah menduduki jabatan Kades/Pangulu Nagori Maligas Tongah,salah satu Desa/Nagori di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Bahkan Pangulu Nagori Maligas Tongah ini tampaknya perlu bimbingan khusus dari Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga agar lebih terbuka soal keterbukaan informasi publik dan keterbukaan transparansi penggunaan Dana Desa. Pangulu ini juga tampaknya perlu diberikan pemahaman bahwa PERS ataupun wartawan adalah mitra kerja pemerintah dalam melakukan sosial control, sehingga tidak perlu diancan ataupun dikriminalisasi dalam melakukan tugasnya.
Berawal beberapa wartawan melintas Nagori Maligas Tongah setelah usai melakukan liputan Tanam Perdana di perkebunan PTPN 4 Unit Balimbingan, karena melihat ada pekerjaan Proyek di Nagori tersebut wartawan berhenti hendak kroscek kegiatan tersebut, namun belum saja para wartawan turun dari sepeda motor masing-masing,tiba tiba dari seberang jalan Barlian Sinaga langsung marah marah terhadap Ramlan Sirait salah satu wartawan Harian Jaya Pos.”aha aha, Marhua ho hu son ,hera demon ho rame rame,aha haroa,dia na salah (Apa apa, ngapain kau ke sini,kayak mau demon kau rame rame,apa rupanya, apa yang salah)”ungkap Barlian dengan suara nada tinggi sambil berjalan menuju arah wartawan.
Merasa terkejut Ramlan Sirait pun merasa bingung,”loh kenapa rupanya,aku hanya ikut kawan kawan ini juga,kok aku jadi sasaran,”ungkap Ramlan yang selanjutnya terjadi adu mulut diantara mereka berdua.
Selanjutnya,Purba Blankon salah satu wartawan senior coba ingin menengahi apa permasalahan sebenarnya,”Ada masalah apa sebenarnya”Tanya Purba Blankon pada Ramlan Sirait.Namun Ramlan pun mengaku kebingungan karena jadi sasaran padahal dia sendiri pun tidak tahu maksud Pangulu.
Tiba tiba Pangulu pun mendekati Ramlan Sirait seraya menantang para wartawan,”Lok ipamasuk,dang gentar au,ase itanda ho ise au,ale hati hati ho da molo hundul i simpang Nagojor hati hati mau ho,(Biar dimasukkan,saya tidak gentar,biar kau kenal saya,tapi hati hati lah kau duduk di Simpang Nagojor hati hatilah kau”ancam Pangulu dengan nada tinggi dan menunjuk ke arah Ramlan Sirait.
Mendapat ancaman Ramlan Sirait pun tidak gentar, Jika itu katamu kutunggu,kok aku pula jadi sasaran,kami aja tadi pun ke sini mau ngopinya”gerutu Ramlan Sirait.
“Jika begini caranya Pangulu gamang kerja,kamu kok rame rame ke sini,apa ada saya suruh kalian ke sini,apa ada saya suruh,kalau mau ngopi bukan disini,ini tempat kerja,ini kalian kayak mau cari cari kesalahan, kayak ada kerjaan ku yang salah,cara kalian ini kayak mau demon rame rame, apalagi disini masyarakat kurang tau dan berfikiran Primitif”.ungkap Pangulu dihadapan para wartawan.
Ramlan Sirait pun kembali menjelaskan”Kami tidak ada mencari cari kesalahanmu,dan kami singgah disini karena tadi kami liputan Penanaman perdana di kebun Balimbingan,dan kami sepatah kata pun tidak ada sama masyarakat “tandas Ramlan.
Selanjutnya salah satu wartawan Senior Purba Blankon menjelaskan kepada Pangulu agar tidak perlu sensitif atas kehadiran wartawan,jika pun wartawan datang secara bersamaan itu tidak masalah,dan perlu diketahui bahwa kehadiran wartawan itu bukan hanya mencari kesalahan pekerjaan, terkadang wartawan juga bisa merilis berita baik seperti apresiasi atas pembangunan Desa.Namun mendengar penjelasan tersebut Pangulu malah meninggalkan para wartawan dan duduk di depan sebuah rumah yang dijadikan tempat penyimpanan bahan bahan bangunan untuk proyek Dana Desa.
Namun salah satu masyarakat menyarankan agar para wartawan meninggalkan lokasi tersebut karena tipikal Panggulu memang agak emosional”pergi ajalah kalian bang,itu Pangulu ada sakit jantung, udah pakai ring itu, nanti emosian dia”tandasnya.
Selanjutnya para wartawan meninggalkan lokasi, namun kepada team Sinar Global Nusantara yang secara kebetulan juga ikut dalam Praha tersebut, Ramlan mengaku merasa bingung atas tindakan Pangulu yang tidak terpuji,”Aku tidak ada permasalahan dengan pangulu itu, tapi kenapa saya diancam,ini tidak adil, mungkin dia alergi sama wartawan atau anggota PERS,dalam waktu dekat saya akan laporkan ini kepada Aparat Penegak Hukum,mohon kawan kawan bantu “tandas Ramlan dengan wajah memerah.
Namun terkait sikap arogansi dan tidak terpuji Pangulu Nagori Maligas Tongah ini, Sekjen LSM KCBI Kabupaten Simalungun Susilo Atmaja Purba atau Purba Blankon pun menyayangkan sikap Barlian Sinaga, menurut Purba Blankon ada beberapa kalimat menohok yang diungkapkan atas kehadiran para sosial control,”Pertama Pangulu Barlian Sinaga menantang wartawan agar dimasukkan dalam pengertian kita agar diwartakan karena dia tidak gentar sedikitpun,hal tersebut menunjukkan arogansinya seakan akan kebal hukum.Selanjutnya Pangulu Barlian Sinaga mengatakan atas kehadiran wartawan para Panggulu bisa gamang bekerja,itu artinya jika para pangulu bekerja tidak nyaman atau merasa takut akan kehadiran wartawan maka itu kita asumsikan pangulu tersebut menyimpan sesuatu kesalahan dalam pekerjaannya, tentu jika sesuatu pekerjaan kita kita kerjakan dengan jujur dan baik maka siapapun yang hadir kita tidak perlu takut,itu adalah prinsip dasar kejujuran”Tandasnya.
Selanjutnya”kata Purba “Bahwa Pangulu mengancam wartawan yang sedang dalam melakukan tugas investigasinya, hal tersebut kita rasa seakan akan Pangulu bersikap Mafia yang tidak perduli akan hukum. Bahkan Pangulu sudah menghambat tugas jurnalisnya,jika kita mengacu pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (UU Pers) yakni Pasal 18 ayat (1) di mana menghalangi wartawan melaksanakan tugas jurnalistik dapat dipidana 2 tahun penjara atau denda paling banyak 500 juta rupiah.Maka dalam hal ini kita dengan tegas menolak perlakuan diskriminasi terhadap wartawan,maka kita juga akan mendampingi kawan kita Ramlan Sirait dalam mencari keadilan,kita akan bersamaan melaporkan ini kepada Aparat Penegak Hukum dalam waktu dekat,kita juga akan minta keterangan Pangulu Maligas Tongah yang mengatakan masyarakanya berpikiran Primitif”tukasnya.(SGN/REH/Team/Red)
Discussion about this post