Simalungun,Sinarglobalnusantara.com
Pemerintah Indonesia terus berupaya memberikan dukungan pendidikan kepada masyarakat, termasuk siswa dari tingkat SD hingga SMA/SMK, melalui berbagai program bantuan. Salah satu program yang telah diperkenalkan adalah Program Indonesia Pintar (PIP) 2023.
Program Indonesia Pintar atau PIP saat ini sedang realisasi di seluruh Sekolah Dasar se Indonesia dan tentunya berlaku juga di Kabupaten Simalungun.namun program pemerintah ini ternyata tidak terealisasi dengan baik dilapangan, seperti yang terjadi di SD Negeri 091553 Nagojor, yang berada di Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Informasi dihimpun wartawan Sinarglobalnusantara.com pada hari Kamis (23/11/2023), berdasarkan keterangan salah satu orang tua siswa yang mengeluh terkait bantuan PIP, bahwa sudah 2 tahun anaknya melakukan usulan sebagai penerima PIP namun tak kunjung menerima bantuan tersebut,sedangkan siswa yang lain banyak yang menerima bantuan walaupun secara ekonomi tidak layak menerima,Sementara program PIP yang dikucurkan pemerintah pusat melalui kementrian pendidikan ini jelas peruntukannya untuk siswa yang dinyatakan miskin atau rentan miskin atau keluarga tidak mampu.namun realisasi dilapangan banyak tidak sesuai dengan aturan dan persyaratan yang dibutuhkan.
Karena anaknya tak kunjung mendapatkan bantuan, orang tua siswa pun coba konfirmasi pihak sekolah melalui pesan WhatsApp, Namun jawabkan Kasek (Kepala Sekolah) SD Negeri 091553 Nagojor tidak memuaskan orang tua siswa,dalam pesan tersebut Rentauli Nainggolan mengatakan sudah melakukan pengusulan” bahwa kami sudah melakukan pengusulan seluruh siswa, namun tidak kami yang menentukan, namun pihak pusat yang nentukan”Tulis Kasek diperlihatkan kepada Wartawan.
Bahkan dalam percakapan WhatsApp,Kepala Sekolah mengaku sudah capek, bahkan sudah melakukan berbagai upaya bahkan menyogok Dinas Pendidikan Simalungun”Ai boi do nuaeng lomokku,ai di raya penyelesaian nion maradu lao au tu raya mangalean pasites ni pardinas i.tapi itu bukan dinas na mangatur” (Manalah bisa sesuka hati ku, penyelesaiannya ini di Raya, bahkan saya pergi ke raya memberikan uang minum orang Dinas.Tapi itu bukan Dinas Yang Mengatur=Red)tulis Kepala Sekolah.
Namun,setelah beberapa perbincangan melalui pesan WhatsApp, tiba tiba nomor orang tua siswa sudah diblokir oleh Rentauli Nainggolan, terbukti pesan yang dikirim sudah tidak dibuka lagi dan hanya ceklis 1.
Namun jelas,dari perbincangan tersebut, disebutkan bahwa Kasek memberikan uang minum kepada Dinas Pendidikan Simalungun agar urusan bantuan siswa segera dikerjakan, tentu jika itu benar benar terjadi maka ada dugaan Pungli yang terjadi di tubuh Disdik Simalungun dalam kepengurusan program PIP.
Untuk memperjelas statement Kepala Sekolah soal uang minum orang Dinas untuk mengerjakan data bantuan PIP,Wartawan coba konfirmasi, Kabid Pendidikan Disdik Simalungun,namun P Saragih membantah dan mengatakan tidak ada pernah orang Dinas minta uang minum dari Kasek Rentauli Nainggolan”Tidak ada pernah orang dinas minta uang minum dari kepsek br Nainggolan, terkait itu Lae gawat itu boru Nainggolan”tulis Kabid.
Terkait permasalahan ini,Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun diminta melakukan evaluasi terhadap kinerja Kasek SDN 091553 Nagojor, alasannya karena sikap dalam menghadapi orang tua siswa tidak terpuji dengan memblokir nomor HP orang tua siswa.Selain itu Kepala Sekolah juga menyebar berita bohong dan memfitnah Disdik Simalungun terkait ungkapan pemberian uang minum untuk mengurus data PIP, tentu termasuk perlakuan yang tidak terpuji.
Terpisah Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi,saat dikonfirmasi terkait permasalahan bantuan PIP di SDN 091553 Nagojor mengatakan hal itu bukan wewenang sekolah “Maaf pak.kepala sekolah tidak bisa menentukan siapa yang akan menerima bantuan PIP pak.sekolah hanya bisa mengusulkan lewat dapodik.dan kebetulan siswa penerima PIP kuota nya terbatas pak”tulis Korwil melalui pesan WhatsAppnya.
Saat diberikan usulan dibuat sejenis pertemuan bersama komite sekolah dan guru untuk bisa sama sama mengetahui siapa yang lebih layak menerima bantuan PIP sehingga tidak ada keributan.
sehingga siswa yg miskin dan rentan miskin apalagi yatim atau piatu pun layak mendapatkan bantuan tersebut, Korwil pun menyetujuinya,”Benar pak.itu nanti akan saya kordinasikan ke seluruh sekolah pak agar lebih selektif untuk mengusulkan siswa penerima PIP pak terimakasih”tandasnya.(SGN/Team GT)
Discussion about this post