Simalungun,Sinarglobalnusantara.com-
Menjadi sejarah dan ingatan memalukan yang tidak bisa terlupakan oleh Sharan selaku korban pencekikan dan makian dari pimpinan yang sombong,semena mena dan arogan dari Heri selaku Mabes (Mandor Besar=Red) di Afdeling ll,Kebun Unit Tinjowan PTPN IV Medan.Dimana diketahui Sharan merupakan Karyawan kebersihan kantor Afdeling ll,Kebun Unit Tinjowan,yang secara administrasi pemerintahan berada di Kecamatan Ujung Padang,Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Cerita duka ini kembali diungkapkan Sharan (Korban =Red) kepada Wartawan Sinarglobalnusantara.com pada hari Selasa (28/11/2023),Bermula dari saat Sharan sedang melakukan tugas pokoknya sebagai pembersihan kantor afdeling ll,tiba tiba dirinya didatangi oleh Heri dan minta supaya ikut membantu kerja dilapangan.Karena Sharan sadar dia adalah karyawan rendah,maka dengan nada yang ramah dan sopan terhadap pimpinan dia berkata,” pak kerjaan saya pun dikantor ini belum selesai, dan tugas saya pun pak khusus merawat dan membersihkan kantor ini dan sekitarnya”kata Sharan menirukan ungkapannya saat itu kepada Heri.
Merasa perintahnya tidak diindahkan,Heri pun tidak terima,bak kesetanan Heri mengeluarkan kata kata kotor dengan nada lantang dan keras,tak sampai disitu,Heri kembali mengotori kantor tersebut dengan sepatu yang dipakainya.Melihat kantor yang kotor kembali Sharan pun menegur Heri dan berkata “Loh, gimana nya pak,”Kata Sharan.
Merasa tersinggung,Heri dengan sepontan mengejar Sharan diduga hendak memukulinya,Heri yang merasa terancan coba melindungi diri dan akhirnya terjadi dorong dorongan,dan tak ayal Heri telak mencekik leher Sharan.
Dengan menyadari postur tubuh yang kecil dan kurus sedangkan Heri dengan postur tubuh yang tegap, Sharan pun berusaha dengan sekuat tenaganya untuk lepas dari cekikan Heri dengan berbagai upaya hingga lepas.
Selanjutnya , Sharan melaporkan prihal kejadian yang dialaminya terhadap Asisten Afdeling ll,Namun hingga kini Sharan merasa tidak puas dengan tindakan yang dilakukan oleh Asisten tersebut, karena setelah dimediasi,antara Heri dan Sharan hanya berjabatan tangan dan saling memaafkan.Namun untuk tindakkan Heri yang telah mempermalukan PTPN IV hingga kini belum ada sanksi yang diberikan.
Menurut Sharan seharusnya Heri selaku Mandor Besar harus ditindak tegas, bila perlu di pindah tugas, karna sudah melakukan kekerasan.Namun sesuai penuturan Sharan,ia sudah melaporkan prihal yang dialaminya terhadap ketua SPBUN, Namun sampai saa ini belum ada tindakan.Karena hingga saat ini Selasa (18/11/2023)Heri mandor besar tersebut dengan enaknya melenggang bekerja di afdeling ll seolah tidak ada masalah.
Manajer Kebun Unit Tinjowan Abdi Sinaga ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada hari Selasa (28/11/2023)terkait kejadian karyawan Mabes mencekik leher dan memaki bawahan yang telah mencoreng nilai nilai nilai utama pada Core Values BUMN yang telah diterapkan oleh PTPN IV Medan dengan berpedoman pada nilai AKHLAK belum memberikan jawaban,bahkan ketika ditanya soal Sanksi yang diberikan pada oknum Mabes, Manajer belum menjawab konfirmasi.
Perlu diketahui,bahwa PTPN IV Medan selaku perusahaan dibawah naungan Badan Usaha Milik Negara( BUMN ), selalu berpedoman pada nilai AKHLAK dalam menjalankan manajemen perusahaan,dimana nilai yang terkandung didalamnya adalah Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Tentunya hal ini juga berlaku dikalangan karyawan dalam menjalankan tugas masing masing.
Namun sungguh memalukan sikap arogansi Heri selaku Mandor Besar (Mabes=Red) di Afdeling ll Kebun Unit Tinjowan PTPN IV Medan,yang dimana Mabes telah mencekik leher bawahannya karena hal sepele, sehingga perbuatan Mabes ini dinilai telah merusak nama baik PTPN IV Medan yang berpedoman pada nilai AKHLAK tersebut, sehingga layak dan harus diberikan sanksi tegas agar menjadi pembelajaran bagi karyawan lain yang memiliki jabatan agar tidak menyalahgunakan wewenang.(SGN/TS/R01)
Discussion about this post