Simalungun,Sinarglobalnusantara.com-
Pruning ataupun pemangkasan merupakan aktivitas atau kegiatan membuang pelepah yang tidak produktif seperti pelepah yang rusak atau patah pada saat panen,dan juga pelepah yang kering pada tanaman kelapa sawit.sehingga Pruning merupakan salah satu perawatan yang paling penting pada tanaman sawit yang produktif atau Tanaman Menghasilkan yang dalam istilah PTPN IV Nusantara disebut TM
Pruning sendiri memberikan berbagai macam manfaat, yakni, memberikan ruang kepada tanaman untuk berfotosintesis dengan baik, memberi ruang untuk penyerapan matahari, mengurangi populasi hama,hingga memudahkan pengambilan buah.Bahkan Pruning bertujuan agar hara yang diterima oleh tanaman tidak diserap oleh pelepah yang tidak produktif.
Tentu perusahaan sekelas PTPN IV Medan yang notabene adalah milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN)juga pastinya akan melakukan perawatan terbaik bagi tanaman kelapa sawit milik perusahaan, bahkan sudah barang pasti menggelontorkan anggaran yang cukup besar untuk melakukan perawatan.

Namun oleh oknum oknum yang memiliki jabatan dan pengaruh dalam perusahaan sering kali menyalah gunakan wewenang sehingga melakukan korupsi biaya perawatan dengan tujuan memperkaya diri sendiri ataupun golongan.
Alhasil seperti yang terjadi di Afdeling Vll Kebun Unit Tinjowan tepatnya di beberapa Blok salah satunya Blok 06BX Tahun Tanam 2006, sesuai investigasi Team Wartawan Sinarglobalnusantara.com bersama beberapa beberapa wartawan media lain pada hari Senin (30/10/2023),ratusan Hektar lahan tanaman menghasilkan (TM) seperti tidak mendapat perawatan jenis pruning. Tanaman sawit dilokasi itu seperti hutan Alas Roban yang tidak pernah tersentuh perawatan jenis pruning, hingga dipastikan mempersulit karyawan melakukan aktivitas panen tandan buah segar atau TBS.sementara jelas terlihat ribuan pohon sawit yang tumbuh di lokasi itu merupakan tanaman sawit produktif dan potensial sebagai penghasil Devisa Negara melalui Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.

Ternyata,selain sawit yang di biarkan tertutupi cabang mengering dan cabang tua yang menggantung diatas pohon,disisi lain terlihat TBS dan Brondolan yang di biarkan tergeletak membusuk.brondolan berceceran disekitar lokasi, tentu hal ini terjadi akibat pelepah terlalu banyak sehingga karyawan panen tidak melihat adanya buah yang telah matang,Sehingga hal ini menimbulkan kesan tidak adanya keseriusan menajemen setempat dalam melakukan pengelolaan tanaman dan berpotensi merugikan perusahaan.
Saat sedang melakukan investigasi dilapangan,Ketua Garasi(Gabungan Radar Online Simalungun) Surya Dharma Samosir sangat menyesalkan kondisi tanaman produktif yang dibiarkan di Afdeling Vll Kebun Unit Tinjowan,Ia mengatakan akan melayangkan surat kepada Dirut PTPN IV Sumatera Utara (Sumut) di Medan.”Secepatnya Garasi akan menyurati Dirut PTPN IV Sumut di Medan, untuk mempertanyakan dana perawatan pruning bagi ratusan hektar lahan sawit produktif di afdeling tujuh kebun Unit Tinjowan ini,kita juga akan pertanyakan besaran anggaran perawatan per pokok tanaman” ungkap pria berdarah Batak kelahiran Simalungun itu.

Untuk mendapatkan konfirmasi,Team Coba Sambangi Kantor Afdeling Vll ,Namun situasi kantor susah sepi,Hingga diterbitkannya rilis berita ini,baik Manejer dan Askep serta Asisten Afdeling Vll kebun Unit Tinjoan belum dapat dihubungi untuk di konfirmasi.(SGN Tim War/Lis)

Discussion about this post