Simalungun, Sinarglobalnusantara.com-
Setelah dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia di Gedung DPR MPR beberapa bulan lalu,Jendral TNI (Purn)Prabowo Subianto dalam pidato kenegaraannya mengatakan masih terlalu banyak kebocoran, penyelewengan dana korupsi di Negara Republik Indonesia, selain itu masih banyak penyimpangan dan kolusi di antara para pejabat dan pengusaha pengusaha yang bandal,sehingga menurut Presiden hal tersebut berbahaya pada anak cucu dan Negara sehingga ia berjanji akan memberantas praktek itu semua dengan mengedepankan penegakan hukum yang tegas.
Maka ini adalah kabar penting buat sang Presiden,kabar tak sedap dan sangat tak sedap muncul dari PTPN IV Regional ll Kebun Unit Mayang dan PKS Mayang,dimana beredar luas informasi 300 Ton buah TBS milik perkebunan Unit Mayang telah dilenyapkan Manajemen Unit Mayang demi menutupi Cruld Palm Oil (CPO) yang hilang sekitar 60 Ton dari PKS Mayang pada akhir tahun 2024 lalu.
Informasi diketahui berdasarkan narasumber yang layak dan salah satu Karyawan PTPN IV Regional ll yang bertugas di Kebun Unit Mayang kepada Sinar Global Nusantara pada Rabu (19/03/2025) di Kabupaten Simalungun,”Kasihan para pemanen itu Ketua, mereka gak dapat premi karena buahnya dipinjam demi menutupi kehilangan CPO dari PKS Mayang,pada akhir tahun 2024 kemarin informasinya berkisar puluhan ton CPO hilang dari PKS mayang, selanjutnya untuk menutupi kehilangan secara administrasi maka setiap Afdeling mulai 1 hingga 5 di Kebun Mayang harus meminjamkan buahnya”Ujarnya memulai percakapan.
“Pastinya berapa ton yang hilang saya kurang detail,cuman jika kita perhitungkan secara langsung melalui rumusan menentukan hasil CP0,maka 23 persen dikali 300 Ton buah yang dipinjam dari Afdeling maka CPO yang dihasilkan itu sudah berapa,coba ketua cek di kalkulator “ujarnya dan ternyata setelah diperkalikan hasilnya 69 Ton CPO yang diduga hilang.
Saat ditanya bagaimana Direksi PTPN IV PalmCo tidak mengetahui soal tersebut karena pastinya produksi dari Kebun Unit Mayang akan berkurang drastis jika dipinjam dari Afdeling, narasumber mengatakan itu hanya permainan administrasi manajemen Mayang saja,”Pada saat itu produksi TBS kebun Mayang memang plus bahkan sebagian Afdeling ada mencapai plus 40 persen, sehingga jika dipinjam dari Afdeling tidak akan mencurigakan,yang saya tahu dari Afdeling l buah dipinjam 60 Ton,dari Afdeling ll sebanyak 67 Ton, sedangkan dari Afdeling lll sejumlah 49 Ton dan dari Afdeling V sebanyak 37 Ton, cerita ini semua tau cuman takut mengungkap,tanya ajah P2B (Petugas Pengumpul Buah =Red) pasti tau dan para Krani di Afdeling pasti tau itu, cuman untuk sekarang semua pasti udah dibungkam”,ujarnya lalu mengangkat panggilan di telepon sehingga perbincangan berhenti sementara.
Selanjutnya,saat ditanya apakah para karyawan pemanen tidak mengetahui jika buah yang dipanennya dipinjam sehingga premi nya hilang, Narasumber menerangkan bahwa sebahagian tahu namun sebagian tidak mengetahui,”Kalau karyawan dilapangan ini mana tau tau itu kalau buah yang dipanennya dipinjam bang,yang paling mengetahui ya P2B nya sama Krani dan Asisten,cuman memang ada juga yang tahu bang, makanya kemarin itu pak Askep marahin Asisten Afdeling 4, karena Asisten meneruskan pertanyaan karyawan panen kapan buah mereka dikembalikan biar ada preminya.Makanya ketua kasihan para karyawan, kalua bisa disampaikan ajah sama Disnaker Simalungun,biar terbantu para karyawan ini,dan soal CPO hilang dan digantikan dengan buah dari Afdeling itu sudah jelas salah dan bisa dilaporkan karena masuk pidana itu”ungkapnya narasumber.
Ditanya bagaimana metode pengembalian buah TBS yang sebelumnya dipinjam PKS, narasumber menduga itu permainan admistrasi manajemen PKS Mayang bersama Kebun,”Itulah yang harus diselidiki bang,bisa saja mereka memberangkatkan mobil kosong atau bagaimana lah,kita pun heran padahal hal kan timbangan di PKS katanya online tapi kenapa bisa coba, tentu ada permainan kan,namun informasinya per bulan Februari kemarin belum semua dikembalikan buahnya, cuman Afdeling lll udah infonya,maka untuk mengungkap ini harus dilibatkan juga Aparat Penegak Hukum bang”tegasnya.
Saat ditanya apakah General Manajer Distrik l Bah Jambi Masaeli Lahagu mengetahui dan terlibat dalam hal ini, narasumber enggan berkomentar,”Kalau itu saya gak berani komen lah ketua,biarlah APH yang menyelidiki dan mengungkap siapa saja yang terlibat,kan APH punya intelijen yang lebih memahami cara mengungkap sebuah kasus”ungkapnya.
Untuk menyeimbangkan informasi, wartawan coba konfirmasi Asisten Kepala Perkebunan Mayang.Panuturan Marpaung,melalui pesan WhatsApp,namun Marpaung belum memberikan keterangan hingga berita ini dikirimkan ke redaksi.
Sama halnya dengan Manajer PTPN IV Unit Mayang Januar Saragi ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Kamis (20/03/2025), dengan mempertanyakan beberapa hal diantaranya soal kehilangan CPO dan meminjam buah dari Kebun serta apakah sudah dilaporkan ke Direksi PTPN IV,dan soal bagaimana mengembalikan buah ke Perkebunan dan bagaimana pembayaran premi panen karyawan,namun hingga berita diterbitkan redaksi Januar belum memberikan jawaban.
Sementara itu General Manajer PTPN IV Distrik I Bahjambi.Masaeli Lahagu,selaku Penanggungjawab pengelolaan operasional dengan tugas utama pengawasan produksi yang ditugaskan Direksi PTPN IV Regional ll ketika disampaikan informasi dan dimintai keterangan nya perihal hilangnya CPO dari PKS Mayang dan ditutupi dengan pinjam buah dari Afdeling belum bisa dikonfirmasi, tenyata Lahagu masih memblokir nomor wartawan mengingat kinerjanya sering dikritisi awak media ini.
Terkait hal ini,ada beberapa kemungkinan bahwa bisa saja para pejabat tinggi di tubuh PTPN IV ini khususnya Kebun dan PKS Unit Mayang telah lakukan konspirasi buruk dengan dalih kehilangan CPO dan meminta buah dari setiap Afdeling untuk menutupi padahal sebenarnya buah tersebut dijual untuk memperkaya pribadi dan golongan tertentu,atau bisa juga langsung menjual CPO agar lebih gampang dijual.Namun bisa saja memang telah terjadi kehilangan CPO akan tetapi demi menutupi kinerja yang buruk maka mengorbankan buah dari Afdeling, namun apapun ceritanya jelas hal ini telah merugikan perusahaan dan Negara Indonesia,maka demi menyelaraskan cita cita Presiden untuk membersihkan Bangsa ini dari Korupsi maka Aparat Penegak Hukum baik itu Kejaksaan Agung dan Polri wajib memerintahkan jajarannya untuk menyelidiki hal ini.
Sementara demi memudahkan membongkar konspirasi buruk ini,maka Direksi PTPN IV PalmCo yang dipimpin Direktur Utama Jatmiko Krisna Santoso melalui Region Head Regional ll Busi Susanto diminta harus bersih bersih dan memberhentikan sementara Manajer Januar Saragi bersama jajarannya.jika tidak maka konspirasi ini pasti sulit diungkap.Sinar Global Nusantara selaku media Inspirasi Rakyat Nusantara pastinya akan mengawal kasus ini hingga terungkap.(SGN/R01)
Discussion about this post