Simalungun, Sinarglobalnusantara.com-
PTPN IV PalmCo sendiri menggelontarkan anggaran cukup besar kepada setiap perkebunan unit nya untuk perawatan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) demi mendapatkan pertumbuhan tanaman yang seragam dan berproduksi tinggi.Adapun perawatan yang pada umumnya dilakukan pada TBM 1,2 dan TBM 3 diantaranya melakukan pemupukan yang tepat waktu, melakukan pembersihan parit agar air tidak bertahan pada lahan perkebunan, melakukan pembasmian gulma agar kondisi lahan tumbuh optimal, pemupukan organik dan anorganik, Perawatan piringan, Pengendaliaa hama, penyemprotan gulma, kastrasi dan masih banyak perawatan lainnya yang sudah dipastikan menggelontorkan anggaran yang cukup besar.
Namun oleh oknum oknum tertentu yang memiliki jabatan dan kapasitas dan pengaruh,sering kali menyalahgunakan wewenangnya dengan maksud untuk memperkaya diri sendiri dan kelompok tertentu, sehingga anggaran yang tadinya diperuntukkan untuk pemeliharaan tanam kelapa sawit akhirnya tidak dikucurkan malah masuk ke kantong pribadi.sehingga tanaman yang tadinya subur dan terawat alhasil terbengkalai bahkan mati.

Seperti yang terjadi di Regional ll Distrik l Kebun Unit Bah Jambi, tepatnya di Afdeling VIll pada Blok N dan Blok 0 tahun tanam 2024.Sesuai investigasi dilapangan pada hari Selasa (18/03/2025) ditemukan ratusan TBM 1 ini tumbuh tidak sehat seperti kurang nutrisi dan kerdil,bahkan puluhan pokok sudah mati,hal ini terjadi diduga sebelumnya kurangnya perawatan terhadap tanaman seperti kesalahan dalam pengelolaan atau terlalu sedikit pemupukan namun terlalu banyak menggunakan pestisida.

Selain itu, ditemukan juga beberapa ekor ternak Kambing bebas berkeliaran di lokasi TBM sedang memakan daun kelapa sawit, padahal di salah satu portal jalan masuk menuju blok terpampang besar tulisan dilarang memelihara ternak di lokasi, ternyata himbauan tersebut hanya pajangan saja tanpa ada pelaksanaan.

Terkait beberapa temuan ini,Susilo Atmaja Purba yang kerap disapa Purba Blankon salah satu aktivitas sekaligus pemerhati perkebunan yang sangat getol lakukan kritisi kinerja lapangan pada perkebunan PTPN IV PalmCo, saat ikut serta lakukan investigasi dilapangan sangat menyayangi kondisi tanaman,”Jika bisa kita dengar, saat ini TBM 1 ini pasti menangis karena menderita, lihat saja kondisinya seperti kurang Nutrisi,itu sebagian ada kerdil, bahkan banyak yang udah mati,ada juga kita lihat sudah menguning diprediksi salam waktu dekat akan mati,itu banyak juga pucuknya berkerut memutar seperti sebelumnya tertekan gulma,kita menduga TBM ini sebelumnya diserang gulma rumput liar atau diselimuti tanaman kacangan,lalu oleh perkebunan Bah Jambi dilakukan penyemprotan menggunakan pestisida,ini bisa kita lihat belum lama dilakukan penyemprotan”Ujar Purba Blankon.

“Menurut pengetahuan saya selaku petani sawit, umumnya kematian tanaman juga bisa akibat pemangkasan yang salah, atau penggunaan pestisida yang tidak tepat yang bisa menurunkan kesehatan tanaman.Atau bisa juga akibat kualitas bibit yang tidak sehat atau memiliki cacat genetik,selain itu faktor yang paling utama seringkali akibat kurangnya nutrisi seperti unsur hara penting nitrogen,fosfor, kalium, atau magnesium dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu dan pada akhirnya mati,lihat saja rumput disekitar piringan ini seperti kurang vitamin,ini jiga bisa karena sering dilakukan penyemprotan atau cehemis dengan herbisida dosis tinggi, seharusnya sesekali dilakukan perawatan piringan dengan pengolahan tanah secara manual agar menjaga struktur tanah tetap gembur”kata Purba Blankon

“Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk melakukan pemantauan secara rutin terhadap kondisi tanaman, memeriksa kemungkinan serangan hama atau penyakit, serta memastikan pengelolaan tanah dan pemupukan yang tepat,kita berharap Direksi PTPN IV Regional ll melalui pak Darma Lesaan selaku Region Head segera perintahkan manajement Bahjambi cepat melakukan perbaikan,jika tidak akan menimbulkan kerugian lebih besar,memang bisa saja TBM yang mati di sisip, tapi kan itu tetap mengeluarkan anggaran, selain itu prosesnya akan mulai dari awal lagi,yang seharusnya udah bisa produksi beberapa tahun kedepan akhirnya terlambat,lalu kita juga meminta jajaran Direksi lakukan evaluasi kinerja para pemangku jabatan di Perkebunan Bah Jambi mulai dari Manajer, Askep hingga Asisten Afdeling,jika tidak mampu dan tidak sejalan dengan misi perusahaan di ganti saja, karen masih banyak Karyawan Pimpinan di PTPN IV yang memiliki integritas kerja yang baik”katanya selanjutnya kembali menyusuri blok demi blok dilapangan.

Terpisah, Hendrik selaku Asisten Kepala Kebun Unit Bah Jambi ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait temuan dilapangan dengan mengirimkan beberapa dokumentasi mengatakan sudah berencana melakukan penyisipan,”Siang bg Saat ini mmg sdg dilakukan telling utk rencana mengganti (penyisipan) pokok yg tdk baik”, tulis Askep.
Namun saat diperjelas faktor penyebab Kematian tanaman salah satunya kurang nutrisi Askep pun mengakui bukan hanya nutrisi saja namun ada juga penyakit”,bkn nutrisi aja, sep penyakit jg namun keputusannya sedang menunggu telling pokok ini bg,semua afd yg ada TBM 1 nya bg”Tulisnya.(SGN/AS/R01)
Discussion about this post