Asahan, Sinarglobalnusantara.com-
Integritas dan propesional adalah semboyan budaya kerja yang sering diperdengarkan di PTPN IV sebagai landasan awal untuk bekerja menjalankan tugas dengan propesional, akan tetapi sering kali budaya kerja itu sangat jauh berbanding dengan faktanya atau kenyataan di lapangan.
Seperti yang terjadi di PTPN IV Regional l Kebun Sei Silau,dimana para pemangku jabatan seperti Asisten,Askep dan Manajer di perkebunan ini dinilai tidak mempunyai rasa tanggung jawab dan tidak peduli dan juga tidak merasa memiliki areal perkebunan yang notabene adalah perusahaan yang menanggung seluruh hidupnya.Alhasil ditemukan sejumlah kebobrokan kinerja dilapangan.
Fakta sesuai informasi masyarakat dilanjutkan investigasi pada Selasa (04/03/2025) ,di Afdeling l Kebun Sei Silau, yang secara geografis terletak di Kecamatan Setia Janji, Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara.
Berawal,terpantau seorang lelaki di area kebun Sei Silau Afdeling l sedang bolak balik mengeluarkan batang kayu Rambung menggunakan sepeda motor,kayu tersebut pun diduga dijarah dari perkebunan.Merasa penasaran wartawan coba menggali informasi melalui lelaki tersebut dan bertanya apakah diperbolehkan mengambil kayu Rambung milik perkebunan.
Jawab lelaki tersebut justru mengagetkan wartawan,”Itukan punya kebun jadi gak masalah bang,orang kebunnya pun bang gak dijaga,gak juga dirawat,seperti gak bertuan bang,abang nego lah kedalam nanti dikasih nya itu,”ujar lelaki tersebut sembari menyusun kayu yang bersiap dijualnya keluar.

Dari keterangan lelaki tersebut juga diketahui bahwa bukan cuman dia yang bekerja mengambil kayu di area perkebunan, karena harganya cukup lumayan mahal di harga 100.000 per meter,maka banyak yang mengerjakan.
Guna memastikan informasi, wartawan pun mencoba menelusuri kebun Sei Silau Afdeling l,alhasil diperkirakan puluhan hingga ratusan hektar kebun rambong memang seperti tak bertuan dan kurang perawatan, tampak anakan kayu tumbuh subur diperkirakan setinggi 2 hingga 3 meter, sementara itu tampak juga seseorang lelaki sedang melakukan penjarahan kayu dengan mengunakan Kampak.

Masih di Afdeling l, terpantau juga ternak lembu bebas berkeliaran dikebun rambong yang tampak masih produktif dan berproduksi, tentu ini menjadi tanda tanya besar ada apa sehingga ternak bisa berkeliaran bebas di sekitar tanaman, tentu hal ini berakibat fatal kepada produksi getah,alasan ternak bisa meminum getah susu dari dalam mangkuk,selain itu ternak lembu bisa juga merusak kawat tempat mangkuk penampung getah.

Guna menindak lanjuti temuan ini,kru media Sinar Global Nusantara coba konfirmasi Asisten Afdeling tersebut dengan mengirimkan beberapa poto melalui aplikasi WhatsApp, namun Asisten tersebut lebih memilih diam tidak menjawab, meski pesan yang kita kirim terlihat sudah dibaca, saat ditelpon melalui telepon seluler,juga tak mau mengangkat.Konfirnasi berlanjut Asisten Kepala ( Askep) Preddi Hutahaean juga coba dikonfirmasi dan mengirimkan beberapa Poto namun tetap saja bungkam.
Sementara itu Manejer PTPN IV Kebun Unit Sei Silau, Pebriyando Bangun saat konfirmasi melalui aplikasi WhatsApp dengan mengirimkan pesan dan Poto berjanji akan menindak lanjuti informasi “Trimakasih informasi pak,akan menjadi perhatian kami untuk kami tindak lanjuti”Tulis manajer.
Atas temuan ini Direksi PTPN IV dibawah kepimpinan Jatmiko Krisna Santosa diminta segera turunkan tim kelapangan untuk lakukan peninjauan kondisi tanaman, selanjutnya dilakukan evaluasi kinerja para pejabat mulai dari Asisten,Askep hingga Manajer di Kebun Unit Sei Silau.(SGN/TS)
Discussion about this post