Simalungun,Sinarglobalnusantara.com-
Pemandangan kurang enak terlihat disekitar Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Mayang milik PTPN IV yang secara geografis terletak di Nagori Mayang, Kecamatan\ Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun,Sumatera Utara,dimana sejumlah l pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS) terlihat mengantri menunggu giliran masuk menuju PKS Mayang.
Anehnya meskipun truck ini bermuatan penuh hingga petak dua atau bisa disebut melebihi kapasitas,namun tidak dipasang jaring pengaman,bahkan yang paling parahnya ternyata tidak menggunakan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNBK)atau Nopol seperti terpantau beberapa wartawan pada Kamis (12/01/2025).
Melihat pemandangan ini, salah aktivis penggiat media sosial R.Samosir yang telah malang melintang dan sering mengkritik setiap kegiatan PTPN IV jika tidak sesuai regulasi yang ada mengatakan cukup prihatin atas kondisi tersebut,”Jika tidak dipasang jaring bisa membahayakan pengguna jalan lainnya,jika kendaraan tidak menggunakan nomor polisi (Nopol), maka kendaraan tersebut dianggap tidak terdaftar atau ilegal menurut peraturan lalu lintas yang berlaku di Indonesia, tentu ini ada konsekuensinya dan bisa menimbulkan masalah di PTPN IV”tandasnya.
Menurutnya,hal ini bisa berlaku karena kurangnya atau lemahnya pengawasan yang dilakukan Manajemen PTPN IV Unit Kebun Mayang, dalam hal ini baik itu Manajer dan Asisten Kepala dinilai gagal melakukan tugas dengan baik,atau bisa saja ke 2 petinggi kebun Mayang ini telah disogok oleh Vendor pengangkutan.
“Jika truk pengangkutan TBS bermutan penuh tidak memakai jaring dan juga tidak menggunakan plat Nomor Polisi, ini sudah sangat bertentangan, dan sudah melanggar peraturan, jika sewaktu waktu truk yang bermuatan penuh menimpah pengguna jalan kan bisa berakibat patal, dan jadi masalah”kata Samosir.
Sementara itu Manejer PTPN IV Unit Kebun Mayang Januar Saragih saat dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp terkait truk angkutan TBS yang tidak memakai jaring dan Plat Nomor Polisi, ternyata tidak memberikan komentar, mesti pesan sudah terkirim, hingga berita ini dilayangkan ke kemeja redaksi, ( SGN/Tim)
Discussion about this post