Keerom, Sinarglobalnusantara.Com-
Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Keerom, Marinus Isage, menegaskan bahwa berita yang beredar mengenai pengerahan anak sekolah dalam pemilihan kepala daerah pada tanggal 27 November 2024 adalah omong kosong alias hoaks. Ia menilai isu tersebut tidak berdasar dan hanya merupakan dinamika politik yang tidak perlu ditanggapi secara berlebihan.
“Perlu digaris bawahi, selama Kapolres Keerom menjabat di Tapal batas Indonesia dan Papua New Guinea semuanya berjalan aman dan kondusif. Tidak ada gangguan keamanan yang berarti,” kata Marinus Isage dalam konferensi pers yang diadakan di Keerom.
Marinus mengapresiasi netralitas Kapolres dan jajaran kepolisian dalam menjalankan tugas mereka menjaga keamanan selama proses pemilu. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjalin kemitraan dengan tokoh agama, tokoh adat, pemerintah, TNI, dan Polri demi menjaga kelestarian dan keamanan lingkungan.
“Kepolisian menjaga netralitasnya dengan sangat baik. Kita semua harus bersatu bersama pihak keamanan, baik TNI maupun Polri, untuk memastikan stabilitas wilayah tetap terjaga,” lanjutnya.
Lebih jauh lagi, Marinus meminta kepada Kapolda dan Kapolri untuk memberikan penghargaan kepada Kapolres Keerom atas dedikasinya dalam menjaga keamanan dan ketertiban. “Saya yang tinggal di sini dan mengamati secara langsung, memastikan bahwa kabar tersebut tidak benar,” tegasnya.
Marinus juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi yang tidak berdasar, terutama yang berpotensi memecah belah persatuan dan keamanan di wilayah Keerom. Ia berharap masyarakat dapat bekerja sama untuk menjaga kerukunan dan perdamaian di daerah tersebut, serta tidak terpengaruh oleh isu-isu yang dapat merusak stabilitas sosial.(SGN/FT)
Discussion about this post