Simalungun,Sinarglobalnusantara.com-
Salah satu tolak ukur kesuksesan sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit adalah melakukan perawatan tanaman dengan baik dan panen produksi yang benar,jika tidak dirawat tentu hasil produksi akan menurun,namun meskipun dirawat dengan baik jika tidak dipanen maka sama saja dengan bohong.
Diatas kertas,secara program kerja manajemen PTPN IV sendiri terus berbenah diri dari aspek kinerja dan operasional demi mencapai cita-cita perusahaan menjadi perkebunan terbaik milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN),sayangnya pembenahan tersebut belum tentu dilaksanakan di lapangan, buktinya masih banyak ditemukannya tanaman tidak terawat,padahal tanaman tersebut adalah tanaman produktif,yang lebih parahnya lagi ada juga Tandan Buah Segar (TBS) tidak dipanen hingga membusuk di pohon
Seperti yang terjadi di Regional ll Unit Kebun Laras tepatnya di Afdeling lll,berdasarkan hasil investigasi team Sinar Global Nusantara terpantau dilokasi TBS tidak dipanen hingga membusuk, ironisnya bukan hanya 1 atau 2 pokok saja,namun sepertinya tanaman ini terbengkalai, padahal jika dilihat masih tanaman muda.Tentu kondisi ini menjadi gambaran etos kerja para pejabat dan karyawan di kebun Unit Laras, sehingga dipastikan menyumbang kerugian besar pada PTPN IV.

Guna menindaklanjuti hasil temuan wartawan pun mencoba konfirmasi Agus Tino selaku Asisten Kepala Kebun Unit Laras melalui pesan WhatsApp,namun disayangkan tampaknya nomor wartawan telah di blokir karena sering menyoroti perkebunan Laras, tak berhenti sampai disitu wartawan kembali konfirmasi Manajer PTPN IV Unit Kebun Laras Arfi Damayanti,namun hingga berita dikirim ke redaksi belum ada tanggapan mantan Manajer Kebun Balimbingan ini.
Sebelumnya diwartakan Sinar Global Nusantara berdasarkan laporan informasi warga dilanjutkan investigasi wartawan di lahan perkebunan PTPN IV Regional ll Unit Kebun Laras tepatnya di Afdeling IV Blok 12 pada hari Kamis (11/7/2024),ditemukan tanaman kelapa sawit telah rusak parah.Kelapa sawit yang ditanam tahun 2012 ini terlihat pelepahnya mengering dan sebagian patah pangkal pelepah (Frond base fracture) sehingga bergelantungan di pohon sawit,diperkirakan hal ini terjadi karena beberapa hal, diantaranya sudah bertahun tidak dilakukan Pruning atau penunasan,bisa juga karena kekurangan pemupukan unsur hara Kalium(K),bahkan bisa juga diakibatkan kekurangan air pada tanaman sawit.
Tentu banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan tanaman,bahkan PTPN IV sendiri sudah banyak mengeluarkan anggaran untuk perawatan tanaman kelapa sawit milik perusahaan.Namun saat di konfirmasi melalui Asisten Kepala terkait adanya areal tanaman yang masih aktif berproduksi di afdeling IV yang tampak tidak dilakukan perawatan tunasan Agus Tino enggan memberikan tanggapan.

Kebobrokan lain juga ada di Afdeling l kebun Laras, seperti diwartakan Sinar Global Nusantara sebelumnya berdasarkan investigasi wartawan pada hari Jumat (19/7/2024) sekitar pukul 10:50 WIB masih banyak didapati Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) tumbuh berbarengan dengan tanaman penggangu/gulma.Bahkan daerah piringan tanaman sawit terlihat cukup semak.
Ada dugaan pelaksanaan perawatan TBM di Afdeling l tidak sesuai dengan SOP, sehingga tanaman yang semestinya mendapatkan perhatian serius dan perawatan yang ekstra seakan terkesan kurang diperdulikan oleh para pemangku jabatan di PTPN IV Unit Kebun Laras,Setelah mendapati temuan ini awak media ini pun sebelumnya telah mencoba mengkonfirmasi terhadap Asisten Kepala dan Manajer,namun satupun tidak ada balasan.
Dari beberapa kali dikonfirmasi dan tidak pernah mendapatkan respon ,bisa diasumsikan bahwa para Pejabat dilingkungan kebun unit Laras tidak terima jika pekerjaannya disoroti, sikap tersebut tentu menandakan sikap tidak kooperatif.sehingga diminta kepada jajaran direksi PTPN IV agar mengevaluasi kinerja Manajer dan Asisten Kepala Kebun Unit Laras.

Terkait bobroknya hasil pekerjaan di beberapa Afdeling di kebun Laras, diduga ada korporasi korupsi anggaran pada biaya perawatan,maka sudah selayaknya Aparat Penegak Hukum melakukan pemeriksaan pada Arfi Damayanti selaku Manajer Kebun Laras dan Asisten Kepala Agustino.
LSM Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia Akan Menjatuhkan Laporan
Terkait bobroknya manajemen kerja di perkebunan Unit Laras,Sekjen LSM KCBI Simalungun Susilo Atamaja Purba yang kerap dipanggil Purba Blankon berniat akan menjatuhkan Laporan dugaan korupsi kepada Aparat Penegak Hukum,”Dalam dua bulan ini team investigasi kita emang sudah memberikan laporan laporan kepada lembaga soal bobroknya kinerja para pejabat di Perkebunan Unit Laras milik PTPN IV Regional ll ini,jadi setelah semua data kita kumpul akan kita jatuhkan laporan, karena sesuai investigasi team ada ditemukan dugaan korupsi di kebun Unit Laras yang merugikan negara”Tandasnya saat ditemui di kota Pematangsiantar.
Menurut Purba Blankon,akibat bobroknya kinerja Perkebunan Laras sesuai yang dilaporkan Team investigasi, PTPN bukan hanya dirugikan soal anggaran biaya perawatan tanaman,namun perusahaan dirugikan secara jangka panjang,”menurut para penelitian perkebunan kelapa sawit, apabila buah tidak dipanen hingga busuk maka berpotensi menghasilkan Jamur yang memicu pertumbuhan cendawan bersifat saprofit sehingga tanaman cenderung terkena penyakit virus dan menganggu pertumbuhan tanaman, bahkan virus ini akan cepat menyebar serta menyerang buah sawit lain di sekitarnya,bahkan diperhitungkan para ahli bisa mengakibatkan kerusakan mencapai lebih dari 25 persen,sehingga jangka panjangnya mengalami trek buah.Maka kondisi seperti ini layak kita laporkan kepada Aparat Penegak Hukum”Tandasnya.(SGN/TS/Team)
Discussion about this post